Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutamanya dalam pengembangan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Pendidikan diperlukan untuk mendorong percepatan pembangunan nasional serta pembangunan daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu pendidikan merupakan salah satu tujuan dari Sustanaible Development Goals (SDGs) pada tujuan keempat. Pemerintah sudah mengupayakan perbaikan pendidikan melalui berbagi program, salah satunya program wajib belajar. Namun belum sepenuhnya mengatasi permasalahan dalam bidang pendidiakan. Salah satu daerah yang mengalami permasalahan tersebut adalah Provinsi Jawa Tengah. Hal ini digambarkan dari angka putus sekolah tertinggi diwilayah barat Indonesia, rata-rata lama sekolah terendah di wilayah barat Indonesia dan terendah ke lima secara nasional, banyaknya penduduk yang hanya menamatkan pendidikan dasar dan menurunya tingkat partisipasi sekolah. Selain itu, terdapat kesenjangan pendidikan antara daerah perdesaan dan perkotaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis ketahanan hidup distribusi Gompertz untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan bersekolah penduduk daerah perdesaan dan perkotaan usia 7-18 tahun di Provinsi Jawa Tengah tahun 2017. Berdasarkan hasil penelitian, untuk daerah perdesaan terdapat lima variabel bebas yang signifikan, yakni: bantuan KIP, pendidikan KRT, lapangan usaha KRT, status kemiskinan dan status orangtua. Sementara itu, untuk daerah perkotaan terdapat tiga variabel bebas yang signifikan, yakni: pendidikan KRT, status kemiskinan dan status orangtua.
Copyrights © 2019