Masalah lingkungan di Indonesia menjadi masalah yang kompleks dan dilematis. Keberhasilan pembangunan dan pertumbuhan sosial-ekonomi yang dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya alam banyak menyisakan dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup. Hal ini bertentangan dengan tujuan ke 11 dari SDGs yaitu membangun kota dan pemukiman inklusif, aman, tahan lama dan berkelanjutan dimana salah satu caranya adalah dengan memberikan perhatian terhadap keseimbangan ekonomi, lingkungan, dan bidang lainnya. Untuk mengukur kualitas lingkungan hidup, Indonesia memiliki Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang juga merupakan evaluator umum kualitas lingkungan hidup negara. IKLH terdiri dari Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Tutup Lahan (IKTL), dan Indeks Kualitas Udara (IKU). Dari tahun 2016-2017 kenaikan hanya terjadi pada IKU, sedangkan IKA dan IKTL tidak. Hal tersebut berimbas pada IKLH nasional yang hanya mengalami kenaikan sedikit, sehingga kondisi lingkungan Indonesia masih terbilang buruk. Berdasarkan Environmental Performance Index (EPI), Indonesia menempati urutan ke 133 dari 178 negara dengan nilai sebesar 46,92. Peringkat tersebut mengindikasikan bahwa kualitas lingkungan hidup di Indonesia masih tergolong rendah. Oleh karena hal itu, penelitian ini penting dilakukan untuk melihat gambaran kondisi lingkungan hidup di Indonesia dan variabel-variabel yang memengaruhi kualitas lingkungan hidup di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode structural equation modelling- partial least square (SEM-PLS). Variabel-variabel yang digunakan adalah variabel laten daya dukung lingkungan, kerusakan kota, dan perilaku. Dari hasil pengolahan data didapatkan: variabel yang signifikan memengaruhi kualitas lingkungan adalah variabel daya dukung lingkungan dan variable laten kerusakan kota. Dua variabel tersebut memengaruhi kualitas lingkungan secara negatif.
Copyrights © 2019