Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat
SEMINAR NASIONAL 2022:PROSIDING EDISI 1

Pelatihan Strategi Problem Solving Siswa sebagai Proses Sistematis Layanan BK bagi Guru MGBK SMA/SMK Kab. Sidrap

Muhammad Anas (Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar)
Suciani Latif (Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar)
Akhmad Harum (Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar)
Sahril Buchori (Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar)



Article Info

Publish Date
29 Nov 2022

Abstract

Abstrak. Faktanya saat ini banyak guru BK di Sulawesi selatan terkhusus guru BK yang tergabung pada MGBK SMA/SMK Kab. Sidrap belum memahami proses dan sistematika problem solving dalam membantu siswa menyelesaikan masalah yang dialaminya. Guru BK selama ini hanya sekedar mengetahui masalah yang diperoleh dari berbagai narasumber tanpa melakukan proses identifikasi yang lebih detail dan melakukan diagnosis yang mendalam, penanganan masalah yang dialami oleh konseli selama ini hanya berfokus pada masalah yang tampak secara permukaan dari yang dialami siswa tanpa mengobservasi secara mendalam masalah yang sebenarya dialami oleh konseli/siswa. Masalah utama yang dialami oleh guru BK saat ini adalah guru BK kurang terampil dalam strategi penanganan masalah siswa terutama dalam proses identifikasi kasus, masalah dan proses diagnosisPelaksanaan pelatihan Bimbingan dan Konseling pada MGBK SMA/SMK Kab. Sidrap terlaksana sesuai dengan rencana. Pelaksanaan kegiatan pelatihan berjalan selama satu hari yaitu pada tanggal 25 Mei 2022. Kegiatan dilaksanakan melalui luring di SMKN 1 Sidrap dimana peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan guru BK di kabupaten Sidrap yang tergabung pada MGBK SMA/SMK dengan jumlah peserta 27 orang. Pelatihan keterampilan problem solving menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan guru BK menyelesaikan permasalahan siswa di sekolah sebagai bentuk altenatif solusi mencapai tujuan BK di sekolah. Dari lembar kerja yang dibagikan melalui google form kepada peserta tergambarkan bahwa hampir secara keseluruhan guru BK  35% memiliki kemampuan memahami konsep problem solving dan setelah pelatihan menjadi 75% kemudian 45% menjadi 90% guru BK memahami cara melaksanakan tahapan problem solving mulai dari identikasi kasus, masalah, diagnosis, prognosis, treatmen dan tindak lanjut serta 85% guru sudah mampu memahami berbagai strategi pelaksanaan problem solving atau pemecahan masalah yang dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan layanan Bimbingan dan konselingKata Kunci: Problem Solving, Layanan BK, MGBK Sidrap

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

semnaslpm

Publisher

Subject

Chemistry

Description

Seluruh artikel dalam Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian tahun 2019 bukan merupakan opini dan pemikiran dari ...