Diabetes Mellitus merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah. Pengobatan Diabetes mellitus membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga membuat pasien tersebut stres. Stres itu sendiri merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kadar gula darah naik. Penyandang Diabetes mellitus harus memiliki manajemen stres yang baik agar self management dapat dilakukan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan self management Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II yang dilakukan di Puskesmas Pandanaran. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh pasien Diabetes Mellitus Tipe II yang berkunjung di kegiatan PROLANIS dengan jumlah sampel 34 responden. Teknik sampel yang digunakan yaitu accidental sampling. Hasil penelitian didapatkan tingkat stress sedang sebesar 20 (58,8%) responden, dan tingkat self management dalam kategori cukup sebesar 17 (50,0%) responden. Hasil Analisa data menggunakan uji spearman rank didapatkan nilai p value 0,014 yang berarti terdapat hubungan antara tingkat stress dengan self management pada penderita Diabetes Mellitus dengan koefisien korelasi r=-0,417 yang artinya hubungan antara tingkat stress dengan self management berada pada kategori sedang dengan arah hubungan negative yang artinya semakin tinggi tingkat stress maka akan semakin rendah self management pada penderita DM tipe II. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi pertimbangan bagi pelayanan kesehatan untuk dapat meningkatkan kontrol stres dan tata laksana terhadap self management dengan baik. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Self management, Tingkat Stres
Copyrights © 2022