cover
Contact Name
arief yanto
Contact Email
arief.yanto@unimus.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
suhartini.ismail@fk.undip.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Perawat Indonesia
ISSN : -     EISSN : 25487051     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Perawat Indonesia (e-ISSN 2548-7051) diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah. Jurnal Perawat Indonesia atau disingkat JPI ini terbit 2 kali setahun. Jurnal ini mempublikasi artikel-artikel dalam bidang ilmu keperawatan. Jurnal Perawat Indonesia menerima artikel-artikel dalam bidang ilmu keperawatan, meliputi: keperawatan anak; keperawatan maternitas; keperawatan medikal-bedah; keperawatan kritis; keperawatan gawat darurat; keperawatan jiwa; keperawatan komunitas; keperawatan gerontik; keperawatan keluarga; dan kepemimpinan dan manajemen keperawatan.
Arjuna Subject : -
Articles 192 Documents
GAMBARAN RESILIENSI KELUARGA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS Halawati, Dwi Fathun Ary; Kusuma, Henni
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 1 No. 1 (2017): May 2017
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.863 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v1i1.42

Abstract

AbstrakTerapi hemodialisis tidak hanya memberikan masalah pada pasien, namun juga memberikan dampak pada kehidupan keluarga pasien. Tekanan yang dihadapi oleh keluarga menyebabkan stres yang cukup berat, sehingga resiliensi keluarga menjadi sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran resiliensi keluarga yang meliputi system keyakinan, pola organisasi keluarga dan komunikasi antar unit keluarga dalam merawat pasien hemodialisis di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan metode indepht interview. Informan dalam penelitian ini adalah keluarga pasien hemodialisis yang didapatkan dengan purposive sampling. Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman wawancara dan catatan lapangan yang dianalisis dengan metode analisa Colaizzi. Penelitian ini menghasilkan bahwa resiliensi keluarga bergantung pada sumber-sumber daya yang ada untuk digunakan dalam menyelesaikan permasalahan pasien penyakit ginjal kronik. Keluarga dianggap resilien jika mampu beradaptasi dan mencapai keseimbangan dalam keluarga, sehingga untuk mewujudkan resiliensi keluarga dibutuhkan peran aktif setiap anggota keluarga dalam memberikan perawatan pada pasien. Dukungan perawat juga diperlukan, diharapkan perawat melakukan skrining awal dan memberikan konseling pada keluarga pasien. Kata Kunci: resiliensi, keluarga, hemodialisis AbstractDescription of family resilience which includes belief systems, family organizational patterns and communication between family units in treating hemodialysis patients. Hemodialysis therapy not only gives problems to patients, but also has an impact on the patient's family life. The pressure faced by the family causes considerable stress, so the resilience of the family becomes urgently needed. This study aims to look at description of family resilience which includes belief systems, family organizational patterns and communication between family units in treating hemodialysis patients in Semarang City. This study uses qualitative phenomenological method with indepth interview method. The informants in this study were families of hemodialysis patients who were obtained by purposive sampling. Data collected in the form of interview records and field notes were analyzed by Colaizzi analysis method. This study resulted in family resilience depending on available resources to be used in solving the problems of patients with chronic kidney disease. The family is considered resilient if it is able to adapt and achieve balance in the family, so to realize family resilience it takes an active role for each family member in providing care to patients. Nurse support is also needed, it is hoped that nurses conduct initial screening and provide counseling to the patient's family. Keywords: resilience, family, hemodialysis
PENGARUH MOBILISASI PROGRESIF LEVEL I TERHADAP TEKANAN DARAH DAN SATURASI OKSIGEN PASIEN KRITIS DENGAN PENURUNAN KESADARAN Hartoyo, Mugi; Shobirun, Shobirun; Budiyati, Budiyati; Rachmilia, Rizqi
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 1 No. 1 (2017): May 2017
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.785 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v1i1.3

Abstract

AbstrakPasien yang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) merupakan pasien kritis yang dalam keadaan terancam jiwanya karena kegagalan atau disfungsi pada satu atau multipel organ yang disertai gangguan hemodinamik. Pasien kritis dalam keadaan penurunan kesadaran memiliki keterbatasan dalam mobilisasi, yang berdampak terhadap tekanan darah dan saturasi oksigen yang tidak stabil. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk menangani hal tersebut dengan mobilisasi progresif level I berupa head of bed, ROM, dan rotasi lateral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mobilisasi progresif level I terhadap tekanan darah dan saturasi oksigen pada pasien kritis dengan penurunan kesadaran di ruang ICU. Metode penelitian ini menggunakan pra eksperimental dengan rancangan pre-test and post-test one group design. Responden penelitian ditetapkan dengan non probability sampling dengan metode total sampling. Penelitian dilaksanakan di ruang ICU pada 15 responden yang terdiri dari 10 responden perempuan dan 5 responden laki-laki dan memenuhi kriteria inklusi. Uji dependent t-test menunjukkan ada pengaruh mobilisasi progresif level I terhadap tekanan darah sistolik (p = 0,024), tekanan diastolik (p = 0,002), dan saturasi oksigen (p = 0,000). Mobilisasi Progresif Level I dapat meningkatkan tekanan darah dan saturasi oksigen pada pasien kritis dengan penurunan kesadaran. Mobilisasi Progresif Level I dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan tekanan darah dan saturasi oksigen pasien kritis dengan penurunan kesadaran dengan tekanan darah di bawah normal. Kata kunci: Mobilisasi progresif level I, tekanan darah, saturasi oksigen, pasien kritis. AbstractThe effect of progressive level I mobilization on blood pressure and oxygen saturation in critical patients with decreased awareness. Patients who are treated in the Intensive Care Unit (ICU) are critical patients who are in danger of failure or dysfunction in one or multiple organs accompanied by hemodynamic disturbances. Critical patients in a state of reduced consciousness have limitations in mobilization, which have an impact on blood pressure and unstable oxygen saturation. One intervention that can be done to deal with this is with progressive level I mobilization in the form of head of bed, ROM, and lateral rotation. This study aims to determine the effect of progressive level I mobilization on blood pressure and oxygen saturation in critical patients with decreased awareness in the ICU. This research method uses pre-experimental design with pre-test and post-test one group design. Research respondents were determined by non-probability sampling with total sampling method. The study was conducted in the ICU room in 15 respondents consisting of 10 female respondents and 5 male respondents and met the inclusion criteria. The dependent t-test showed that there was an effect of progressive level I mobilization on systolic blood pressure (p= 0.024), diastolic pressure (p= 0.002), and oxygen saturation (p= 0.000). Level I Progressive Mobilization can increase blood pressure and oxygen saturation in critical patients with decreased consciousness. Level I Progressive Mobilization can be used as one of the nursing interventions to increase blood pressure and oxygen saturation of critical patients with decreased consciousness with below normal blood pressure. Keywords: Progressive level I mobilization, blood pressure, oxygen saturation, critical patients
DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KUALITAS HIDUP KLIEN KANKER STADIUM III DAN IV DI RUMAH SAKIT KANKER Dewi, Layya Notiva; Wardani, Ice Yulia
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 1 No. 2 (2017): November 2017
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.461 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v1i2.48

Abstract

AbstrakAngka kejadian kanker stadium III dan IV pada usia dewasa semakin meningkat tiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup anggota keluarganya yang menderita kanker stadium III dan IV. Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelatif dengan metode analisis univariat dan bivariat. Jumlah sampel 79 responden. Hasil penelitian didapatkan tidak ada hubungan signifikan antara dukungan keluarga yang meliputi dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan penghargaan terhadap kualitas hidup klien kanker stadium III dan IV. Perawat dalam menghadapi klien sebaiknya menggali koping adaptif, aspek positif, dan aspek spiritualitas klien tidak hanya memberikan dukungan psikologis dalam upaya peningkatan kualitas hidup klien itu sendiri.Kata kunci: dukungan keluarga; kualitas hidup; kanker. AbstractThe incidence of stage III and stage IV cancer in adulthood is increasing every year. This study aims to determine the relationship of the family support to quality of life of family members who have stage III and/or stage IV cancer. The design study is descriptive correlative with univariate and bivariate analysis methods. The numbers of respondents are 79. The results showed no significant relationship between family supports includes emotional support, instrumental support, informational support, appraisal support and the quality of life of clients who have stage III and IV cancer. In dealing with clients, nurses should explore adaptive coping, positive, and spiritual aspects of the client, not only provide psychological support to improving quality of life of the client itself.Keywords: family support; quality of life; cancer
HAMBATAN PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) UNTUK MENJALANI REHABILITASI JANTUNG Saripudin, Nurul Fatimah; Emaliyawati, Etika; Somantri, Irman
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2018): May 2018
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.969 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v2i1.37

Abstract

AbstrakTingkat kepatuhan dan partisipasi pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) jantung pasca revaskularisasi dalam menjalani rehabilitasi jantung masih sangat rendah yang dipengaruhi oleh berbagai hambatan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kekambuhan penyakit serta menurunkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatandari pasien PJK dalam menjalani rehabilitasi jantung di Poliklinik Jantung RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Metoda penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan sampel sebanyak 42 responden yang menggunakan accidental sampling selama 1 bulan. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner Cardiac Rehabilitation Barrier Scale dari Grace et.al tahun 2011 yang telah diterjemahkan. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi dan rerata skor. Hasil penelitian diperoleh bahwa hambatan berdasarkan aspek logistik menjadi hambatan dengan rata-rata skor (mean) tertinggi yaitu 2,29. Selanjutnya adalah hambatan berdasarkan aspek waktu dengan rerata skor 2,24, kemudian berdasarkan aspek pelayanan kesehatan dengan rerata skor 2,19 dan yang paling rendah memperoleh rerata skor adalah berdasarkan status fungsional pasien yaitu 2,14. Jarak dan ketidaktahuan pasien mengenai rehabilitasi jantung menjadi dua hambatan yang memiliki rerata skor tertinggi yaitu 2,52 dan 2,38. Hambatan berdasarkan aspek logistik yaitu jarak menjadi hambatan yang paling banyak terjadi. Maka dari itu, peneliti menyarankan untuk dapat menerapkan rehabilitasi jantung dengan setting rumah yang disesuaikan dengan karakteristik pasien. Kata Kunci: Hambatan, PJK, Rehabilitasi Jantung AbstractBarrier Of Coronary Artery Disease (Cad)Patient Who Undergoing Cardiac Rehabilitation At Cardiac Clinicrsup Dr. Hasan Sadikin Bandungthe. The level of adherence and participation of patients coronary artery disease (CAD) post revascularization  who undergoing cardiac rehabilitation was still very low which is influenced by various barriers.  This may lead a recurrence of disease  and decrease of the quality of life . This research aims to know about barrier of CAD patient who undergoing cardiac rehabilitation in Cardiac Clinic RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. This research used a descriptive quantitative method and involved 42 respondent were taken by accidental sampling technique which held in a month.  The research instrument used Cardiac Rehabilitation Barrier Scale from Grace et.al in 2011 that has been translated into Indonesian.  Analysis of  data used  distribution of frequencies and mean score. The results obtained that the barrier  based on logistic aspect with mean 2.29 become highest mean score . Then the barriers based on  aspect of time with mean value score 2.24, then based on the aspect of health care with mean score 2.19 and the lowest mean score is based on the patient's functional status 2.14. Distance and patient's ignorance about cardiac rehabilitation came in two barriersand the  highest mean value was 2.52 and 2.38. The barriers based on the logistic aspect was  distance, the most happened in cardiac rehabilitation. Researchers suggested that for apply the home based cardiac rehabilitation with adjusted of characteristic patient.  Keyword: Barriers, CAD, cardiac rehabilitation
SUPERVISI KLINIK DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PERAWAT DI RUMAH SAKIT Puspitasari, Nur Wahyu; Nurkholis, Nurkholis; Kusumawati, febriana Tri; Atmanto, Arif Puji; Zuhri, Mohammad; Sulistiyaningsih, Sulistiyaningsih; Diel, M. Martono; Elmonita, Yudhanoorsanti; Agustina, Clara; Dwidiyanti, Meidiana
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 2 No. 2 (2018): November 2018
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.804 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v2i2.12

Abstract

AbstrakPerawat memiliki berbagai kompetensi yang harus dikuasai dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Kompetensi perawat sangat luas, mencakup praktik profesional, etis, legal, peka budaya, pemberian asuhan, manajemen asuhan keperawatan, pengembangan kualitas personal dan profesional. Supervisi klinik menjadi syarat penting untuk memantau penerapan kompetensi perawat, sehingga dapat tercipta kinerja yang memuaskan. Kinerja perawat yang belum mencapai standar yang telah ditetapkan DEPKES RI, dapat mengakibatkan terjadinya tindakan – tindakan yang tidak sesuai SOP, kurang baiknya dalam pemberian pelayanan keperawatan, sehingga menimbulkan cedera, kerugian, bahkan komplain dari pasien dan masyarakat. Kejadian tersebut dapat menimbulkan penurunan kualitas pelayanan kesehatan dan penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap profesi perawat. Oleh karena itu perlu adanya solusi yang tepat untuk mempertahankan kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi klinik terhadap peningkatan kompetensi perawat. Penelitian ini menggunakan metode sistematic review melalui pencairan database, scanning, dan screening 8 artikel dari 90 artikel yang didapat. Hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan pelayanan keperawatan, ditunjukkan dari peningkatan kompetensi perawat yang berpengaruh terhadap kinerja perawat. Kinerja perawat dipengaruhi oleh faktor internal yang meliputi kepatuhan dokumentasi keperawatan dan kepatuhan cuci tangan five moment. Sedangkan faktor eksternal meliputi penurunan burnout, peningkatan lingkungan kerja, dan penurunan risiko jatuh. Dari berbagai jurnal menunjukkan bahwa superfisi klinik dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja perawat baik secara internal maupu eksternal. Banyaknya dampak positif supervisi klinik di rumah sakit dapat menjadi acuan agar supervisi klinik terus di lakukan di rumah sakit. Adanya supervisi klinik yang dilakukan dengan tepat diharapakan kegiatan asuhan keperawatan dapat terus ditingkankan sesuai kompetensi perawat. Kata kunci: Supervisi klinik, perawat, kompetensi perawat, kinerja perawat AbstractClinical supervision in nursing services as an efforts to improve nurse competency in hospitals. Nurses have various competencies that must be mastered in providing nursing care to patients. Nurses' competencies are very broad, covering professional, ethical, legal, cultural-sensitive practices, providing care, nursing care management, developing personal and professional qualities. Clinical supervision is an important requirement for monitoring the application of nurse competencies, so that satisfactory performance can be created. The performance of nurses who have not reached the standards set by the RI Ministry of Health, can result in actions that are not in accordance with the SOP, poor in providing nursing services, causing injury, loss, even complaints from patients and the public. These events can lead to a decrease in the quality of health services and a decrease in the level of public trust in the nursing profession. Therefore it is necessary to have the right solution to maintain service quality. This study aims to determine the effect of clinical supervision on improving nurse competency. This research uses sistematic review method through database disbursement, scanning, and screening 8 articles from 90 articles obtained. The results showed that there were differences in nursing services, indicated by an increase in nurses 'competencies which had an effect on nurses' performance. Nurse performance is influenced by internal factors which include compliance with nursing documentation and compliance with five-moment hand washing. While external factors include a decrease in burnout, an increase in the work environment, and a reduced risk of falling. From various journals, it was shown that clinical superfissions can have a positive impact on the performance of nurses both internally and externally. The many positive effects of clinical supervision in hospitals can be a reference for clinical supervision to continue at the hospital. The existence of clinical supervision carried out appropriately is expected that nursing care activities can continue to be increased according to nurses' competencies. Keywords: Clinical supervision, nurses, nurse competencies, nurse performance
TINGKAT DEPRESI PADA KLIEN KANKER Wakhid, Abdul; Sukarno, Sukarno
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 1 No. 2 (2017): November 2017
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.344 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v1i2.44

Abstract

AbstrakKanker adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti karena menyebabkan kematian. Masalah psikologis yang paling banyak ditemukan pada klien kanker adalah depresi yang berdampak pada pengobatan yang dilakukan, memperpanjang waktu hospitalisasi, penurunan proses terapi, serta ketahanan hidup klien.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat depresi pada klien kanker di rumah sakit “K” Kabupaten Semarang. Desain penelitian ini deskriptifdengan pendekatan survei. Populasi dari penelitian ini pasien di rumah sakit “K” yang menderita kanker dengan jumlah sampel 22 responden menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner BackDepressionInventory. Analisis data menggunakananalisisunivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat depresi pada klien kanker sebagian besar mengalami depresi sedang (86,4%). Sebaiknya pihak rumah sakit “K” Kabupaten Semarang perlu merancang intervensi untuk mengelola depresi pasien kanker. Kata kunci: Tingkat Depresi,  Kanker AbstractDepression levels among in cancer clients. Cancer is one of the most feared diseases because it causes death. The most common psychological problems found in cancer clients are depression that affect streatment, pro longs the time of hospitalization, decreases the therapeutic process, and client survival. The purpose of this study was to determine the level of depression in cancer clients at “K” Hospital, Semarang Regency. The study design was descriptive with a survey approach. The population of this study was patients at “K” Hospital who had cancer with a sample of 22 respondents using purposive sampling technique. The data collection tool uses the Back Depression Inventory questionnaire. Data analysis using univariate analysis. The results showed that the rateof depression in cancer clients was mostly moderate depression (86.4%). It is betterif the hospital unit of “K” Semarang District needs to design interventions to manage depression in cancer patients. Keywords: Level of Depression, Cancer
STUDI EKSPLORASI PADA WANITA PEKERJA SEKS Rahayu, Tutik; Wahyuni, Sri
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 1 No. 1 (2017): May 2017
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.911 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v1i1.4

Abstract

AbstrakFenomena wanita bekerja bukan merupakan hal baru, dengan peran ganda yang dimilikinya wanita mampu menjalankan perannya sebagai wanita pekerja. Wanita pekerja mempunyai berbagai macam alasan untuk bekerja, salah satu pekerjaan yang riskan terpilih adalah sebagai pekerja seks. Penelitian memperoleh pemahaman yang mendalam tentang alasan perempuan dalam memilih pekerjaan sebagai pekerja seks di wilayah kota Semarang. Penelitian ini merupakan qualitative study dengan pendekatan fenomenologi dan pengambilan partisipan menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah sebanyak 8 orang. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam (indepth interview) dan menggunakan pertanyaan semi terstruktur. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah menurut langkah-langkah dari Colaizzi. Penelitian ini menghasilkan 4 alasan yang mengakibatkan wanita bekerja sebagai pekerja seks, antara lain karena himpitan ekonomi, masalah dalam keluarga, korban perdagangan manusia, dan korban pelecehan seksual. Beberapa partisipan menyampaikan bahwa alasan yang memicu sehingga mereka memilih bekerja sebagai pekerja seks adalah karena adanya himpitan ekonomi, terjebak dalam perdagangan manusia serta pernah memiliki pengalaman pelecehan seksualitas. Kata Kunci: wanita, pekerja seks, studi eksplorasi AbstractExploration study in women sex workers. The phenomenon of women working is not a new thing, with the dual role she has in being able to carry out her role as a woman worker. Women workers have various reasons for work, one of the risky jobs chosen is as a sex worker. The study gained a deep understanding of the reasons for women in choosing jobs as sex workers in the city of Semarang. This research is a qualitative study with phenomenological approach and participant taking using purposive sampling technique. The number of participants in this study was 8 people. Data collection uses in-depth interview techniques and uses semi-structured questions. Data analysis carried out in this study was according to the steps of Colaizzi. This study resulted in 4 reasons that resulted in women working as sex workers, among others due to economic crush, problems in families, victims of trafficking in persons, and victims of sexual abuse. Some participants said that the reason that triggered them to choose to work as sex workers was due to economic crush, trapped in human trafficking and had experience of sexuality abuse. Keywords: women, sex workers, exploration studies.
PENGELOLAAN PASIEN HIV/AIDS Ardiyanti, Yulia; PH, Livana
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 2 No. 2 (2018): November 2018
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.489 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v2i2.168

Abstract

AbstrakPerawat pelaksana merupakan kunci keberhasilan dalam pengelolaan pasien HIV/AIDS untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang bermutu dan profesional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengelolan pasien HIV/AIDS di RSUD dr. H. Soewondo Kendal. Penelitian dengan sampel 58 orang ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan uji normalitas data hasil penelitian menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengelolaan pasien HIV/AIDS oleh perawat pelaksana di RSUD dr. H. Soewondo Kendal sebagian besar berada pada kriteria baik yaitu sebanyak 53,4%. Perlu ditingkatkan pengetahuan perawat tentang Universal Precaution dan pengendalian penyakit infeksi  serta lebih meningkatkan rasa caring pada pasien dari pasien HIV/AIDS. Kata kunci: HIV/AIDS, pengelolaan pasien AbstractThe management of HIV / AIDS patients. Advocation nurses are the key to success in the management of HIV / AIDS patients to realize quality and professional nursing services. The purpose of this study was to determine the description of the management of HIV / AIDS patients in RSUD dr. H. Soewondo Kendal. The study with a sample of 58 people used a descriptive design with a cross sectional approach and the normality test of the results of the study using the Kolmogorov Smirnov test. The results of the study showed that the management of HIV / AIDS patients by implementing nurses in RSUD dr. H. Soewondo Kendal is mostly in good criteria, namely 53.4%. Nurses need to improve their knowledge about Universal Precaution and control of infectious diseases and further increase the sense of caring in patients from HIV / AIDS patients. Keywords: HIV/AIDS, Management of patients
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI INDONESIA Setyawati, Anita; Widiasih, Restuning; Ermiati, Ermiati
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2018): May 2018
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.948 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v2i1.38

Abstract

AbstrakPreeklampsia adalah kelainan multisistemik spesifik pada kehamilan yang ditandai oleh timbulnya hipertensi dan proteinuria setelah umur kehamilan 20 minggu. Kondisi yang terjadi pada kasus preeklampsia perlu ditangani dengan tepat karena preeklampsia dapat menimbulkan komplikasi yang serius pada ibu dan janin. Sementara itu, hingga saat ini penyebab preeklampsia belum diketahui secara pasti. Namun demikian, beberapa penelitian telah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia. Sehingga, studi literatur ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan preeklampsia berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Indonesia. Studi literatur ini dilakukan dengan cara melakukan pencarian artikel pada google cendekia, pengkategorian artikel sesuai kriteria inklusi, dan analisis artikel. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah : faktor-faktor dan preeklampsia. Pada pengaturan lanjutan ditentukan artikel yang dicari adalah artikel pada tahun 2008-2018. Dalam pencarian tersebut didapatkan 887 artikel. Kriteria inklusi yang digunakan dalam pencarian artikel adalah : (1) artikel berisi tentang kejadian preeklampsia di Indonesia, (2) kata kunci yang digunakan dalam pencarian ada dalam judul artikel, dan (3) rancangan penelitian dalam artikel menggunakan case control design. Berdasarkan kriteria inklusi tersebut, maka didapatkan 10 artikel yang dapat dianalisis untuk studi literatur ini. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, telah teridentifikasi bahwa faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia adalah karakteristik ibu, riwayat kehamilan, berat badan, riwayat penyakit kronis, pengetahuan, dan riwayat kontrasepsi. Faktor-faktor resiko yang telah teridentifikasi ini diharapakan dapat digunakan sebagai dasar untuk menganalisis program pencegahan preeklampsia dan menentukan penatalaksanaan yang lebih tepat pada ibu hamil dengan preeklampsi di Indonesia. Kata kunci: faktor, preeklampsiaAbstractLiterature Study: Related Factors With Preeclampsia Events In Indonesia. Preeclampsia is a specific multisystemic disorder in pregnancy characterized by the onset of hypertension and proteinuria after 20 weeks' gestation. Conditions that occur in cases of preeclampsia need to be handled appropriately because preeclampsia can cause serious complications in the mother and fetus. Meanwhile, until now the cause of preeclampsia is not known for certain. Nevertheless, several studies have identified factors associated with the incidence of preeclampsia. Thus, this literature study was conducted to identify factors related to preeclampsia based on the results of studies that have been conducted in Indonesia. This literature study is done by doing an article search on google scholar, categorizing articles according to inclusion criteria, and article analysis. The keywords used in article search are: factors and preeclampsia. In the advanced settings specified article sought is an article in 2008-2018. In this search 887 articles were obtained. The inclusion criteria used in article search are: (1) articles containing the incidence of preeclampsia in Indonesia, (2) the keywords used in the search are in the title of the article, and (3) the research design in the article using case control design. Based on the inclusion criteria, 10 articles can be analyzed for this literature study. Based on the analysis that has been done, has been identified that risk factors associated with the incidence of preeclampsia are mother characteristics, pregnancy history, body weight, history of chronic diseases, knowledge, and history of contraception. These identified risk factors are expected to be used as a basis for analyzing prevention programs of preeclampsia and establishing more appropriate management in pregnant women with preeclampsia in Indonesia. Keywords: factor, preeclampsia
GAMBARAN PELAKSANAAN TINDAKAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) Setianingsih, Setianingsih; Riandhyanita, Febi; Asyrofi, Ahmad
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 1 No. 2 (2017): November 2017
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.478 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v1i2.45

Abstract

AbstrakOral hygiene merupakan salah satu tindakan keperawatan yang dilakukan agar kondisi rongga mulut tetap bersih dan segar sehingga terhindar dari infeksi. Oral hygiene juga mampu mengurangi jumlah mikroorganisme dan pengumpulan organisme yang mengalami translokasi serta kolonisasi di dalam mulut. Pasien di ruang ICU sangat berisiko terkena infeksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pelaksanaan tindakan perawatan oral hygiene pada pasien di ruang Intensive Care Unit (ICU). Desain penelitian ini menggunakan deskriptif sejumlah 35 responden yaitu perawat yang bekerja diruang Intensive Care Unit (ICU) menggunakan teknik total sampling. Pelaksanaan tindakan perawatan oral hygiene dalam kategori kurang sebanyak 21 responden (60,0%). Hal tersebut dipengaruhi oleh ketidakseimbangan antara rasio perawat dengan pasien, fasilitas dalam pelaksanaan oral hygiene masih belum memadai, dan perawat juga belum memahami sepenuhnya bagaimana pelaksanaan oral hygiene yang sesuai dengan standar operasional prosedur. Hasil penelitian ini menyarankan, sebaiknya memberikan reward/penghargaan kepada perawat untuk meningkatkan motivasinya dalam tindakan oral hygiene di ICU. Kata kunci     :         Oral Hygiene, Intensive Care Unit, Perawat AbstractDescription of Implementation Oral Hygiene in Patients in the ICU room.Oral hygiene is one of the nursing actions carried out so that the condition of the oral cavity remains clean and fresh so as to avoid infection. Oral hygiene is also able to reduce the number of microorganisms and the collection of organisms that experience translocation and colonization in the mouth. Patients in the ICU room are very at risk for infection. The purpose of this study was to determine the description of the implementation of oral hygiene in patients in the Intensive Care Unit (ICU). This study design using descriptive analytical 35 respondents, a number of respondents is 35 nurses working at Intensive Care Unit (ICU) room using total sampling technique. The implementation of oral hygiene care measures in the less category as many as 21 respondents (60.0%). This is influenced by the imbalance between the ratio of nurses and patients, facilities in the implementation of oral hygiene are still inadequate, and nurses also do not fully understand how the implementation of oral hygiene is in accordance with standard operating procedures. The results of this study suggest, should give rewards / awards to nurses to improve oral hygiene motivation to act in the ICU. Keywords: Oral Hygiene, Intensive Care Unit,  Nurses   

Page 1 of 20 | Total Record : 192