Pandemi COVID-19 menimbulkan adanya perubahan perilaku gaya hidup, seperti perilaku sedentary lifestyle dan timbulnya pola asupan berlebih karena pembatasan aktivitas sosial hingga berpotensi menyebabkan gangguan status gizi selama pandemi COVID-19. Keberlangsungan berperilaku sedentari selama kurang lebih 2 tahun masa pandemi tersebut berpotensi mempengaruhi gaya hidup dan juga status gizi di kehidupan selanjutnya termasuk anak sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku sedentary lifestyle dengan status gizi remaja pasca pandemi COVID-19 pada siswa MAN lhokseumawe dengan melibatkan 78 siswa aktif berusia 15-18 tahun menggunakan desain cross sectional. Hasil analisis univariat didapatkan gambaran perilaku Sedentary Lifestyle pada remaja pasca pandemi COVID-19 terbanyak adalah tinggi yaitu sebanyak 57 orang (73,1%), gambaran status gizi tertinggi adalah kategori normal yaitu sebanyak 47 orang (60,3%). Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi-square dengan mempertimbangkan nilai p>0,05 menunjukkan tidak terdapat hubungan antara perilaku Sedentary Lifestyle dengan status gizi remaja pasca pandemi COVID-19 pada siswa MAN Lhokseumawe dengan nilai signifikansi p-value sebesar 0,068. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku Sedentary Lifestyle dengan status gizi remaja pasca pandemi COVID-19 pada siswa MAN Lhokseumawe.
Copyrights © 2022