Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Data di Indonesia didapatkan jumlah balita gizi buruk dan gizi buruk dengan stunting menurut Riskesdas 2018 masih sebesar 17.7%. Berbagai faktor mempengaruhi kejadian gizi buruk dan Gizi Buruk + Stunting, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus terhadap seorang balita berusia 35 bulan di desa Blang jruen tahun 2022. Studi kasus ini dilakukan dengan cara observasi pasien selama 5 minggu dengan pendekatan home visit. Diagnosis gizi buruk ditegakkan berdasarkan pedoman nasional Permenkes RI no 2 tahun 2020 tentang standar antropometri anak. Setelah diagnosis ditegakkan pasien diberikan edukasi, pemberian makanan tambahan dari puskesmas dan dilakukan pengamatan pertumbuhannya serta dianalisis faktor-faktor yang berperan terhadap masalah pasien. Pada kunjungan pertama didapatkan BB pasien 3,4 kg. Kesimpulan studi ini didapatkan beberapa determinan gizi buruk pada pasien usia 35 bulan diantaranya, ekonomi keluarga, pendidikan ibu, Infeksi, perilaku dan jumlah anggota keluarga.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022