The covid-19 pandemic has made a change in social life, especially for foreign students. It makes it difficult for foreign students to meet their closest people and the reduced intensity of social interactions can cause foreign students to feel lonely. This study aims to describe the experience of loneliness experienced by foreign students during the Covid-19 pandemic, the factors that influence loneliness, and how foreign students overcome loneliness. This research is qualitative research with a descriptive approach. The data collection technique used a semi-structured interview method with descriptive data analysis. The research subjects were foreign students, aged 18-25 years who were selected using the snowball sampling technique. The results showed that the experience of the loneliness felt by the informants tended to appear only at certain times and not continuously. The experience of loneliness has had a positive impact (the formation of a more mature mindset, doing lots of positive things, and self-introspection) and a negative impact (having feelings such as sadness, feeling alienated and rejected by others, lack of self-confidence, boredom, and anger at others). The factor that causes loneliness is the lack of intimate social relationships. The strategy used to overcome loneliness is to do positive activities as a form of diversion from loneliness, such as running a hobby, opening social media, and communicating virtually with the closest people. This research can be used as a reference for society, especially students to be able to maintain emotional stability and do a lot of productive activities, considering the many negative impacts found when psychologically disturbed, in this case when experiencing loneliness. Pandemi Covid-19 membuat perubahan pada kehidupan sosial terutama mahasiswa rantau. Hal ini membuat mahasiswa rantau sulit untuk bertemu dengan orang terdekat, serta berkurangnya intensitas interaksi sosial yang dapat menyebabkan mahasiswa rantau mengalami kesepian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman kesepian yang dialami mahasiswa rantau selama pandemi Covid-19, faktor-faktor yang mempengaruhi rasa kesepian, dan cara mahasiswa rantau mengatasi rasa kesepian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara semi terstruktur dengan analisis data deskriptif. Subjek penelitian adalah mahasiswa rantau, berusia 18-25 tahun yang dipilih menggunakan teknik snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan pengalaman kesepian yang dirasakan informan cenderung muncul hanya diwaktu tertentu dan tidak terus-menerus. Pengalaman kesepian telah memberikan dampak positif (terbentuknya pola pikir yang lebih dewasa, banyak melakukan hal-hal positif serta intropeksi diri) dan dampak negatif (memiliki perasaan seperti kesedihan, rasa terasing dan penolakan oleh orang lain, kurangnya kepercayaan diri, kebosanan, dan kemarahan pada orang lain). Faktor yang menyebabkan kesepian adalah kurang intimnya hubungan sosial yang terjalin. Adapun strategi yang dilakukan untuk mengatasi kesepian adalah dengan melakukan kegiatan positif sebagai bentuk pengalihan rasa kesepian, seperti menjalankan hobi, membuka sosial media, hingga melakukan komunikasi secara virtual bersama orang terdekat. Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi masyarakat khususnya mahasiswa agar mampu menjaga stabilitas emosi, banyak melakukan kegiatan produktif, mengingat banyaknya dampak negatif yang ditemukan ketika psikis terganggu, dalam hal ini ketika mengalami kesepian.
Copyrights © 2022