Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan WHO menyebutkan Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional. Kalimantan barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki masalah prevalensi stunting yang tinggi dibandingkan dengan prevalensi stunting nasional yaitu sebesar 36,5 persen. Prevalensi Kejadian Stunting berdasarkan indicator TB/ U di Kota Pontianak sebesar 22,1%. Sedangkan untuk kejadian stunting di Kota Pontianak dengan kasus tertinggi terjadi di Pontianak Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita (12-59 bulan) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Saigon. Jenis penelitian ini adalah studi observasional analitik dan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah Purposive Sampling. Pada penelitian ini ditemukan 27 balita dengan kasus stunting dari total 88 balita yang diteliti. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita (12-59 bulan) antara lain ialah riwayat ASI eksklusif (P-Value 0,045 PR = 3,7), riwayat BBLR (P-Value = 0,006; PR = 2,7), riwayat penyakit infeksi (P-Value = 0,024; PR = 2,2) dan sanitasi lingkungan (P-Value = 0,042; PR = 2,7). Sedangkan untuk variabel usia ibu saat hamil tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian stunting pada balita (12-59 bulan). Perlunya peningkatan imunitas tubuh ibu, pemantauan terkait riwayat penyakit infeksi pada balita, perlunya melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga yang meliputi memiliki jamban sehat, ketersedian air bersih, memiliki pembuangan sampah dan SPAL, serta mencuci tangan ketika makan atau mengelola makanan
Copyrights © 2022