Minimnya kemampuan siswa dalam berpikir kreatif saat pemecahan masalah matematika menjadi kendala pendidik dalam merealisasikan proses pembelajaran yang efektif di kelas. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematis oleh siswa terhadap materi pecahan yang dilakukan dengan model pembelajaran Problem Based Learning. Selain itu, terdapat penggunaan desain penelitian mixed method bertipe sequential explanatory design yang diterapkan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, menggunakan sampel 32 siswa yang berada di kelas VI SD Negeri Petompon 01 Semarang sebagai sumber data penelitian kuantitatif. Setelah pelaksanaan penelitian, diperoleh hasil sebagai berikut (1) kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan gaya kognitif field independent lebih tinggi hasilnya, daripada siswa yang menggunakan gaya kognitif field dependent dalam proses pembelajarannya; (2) siswa yang gaya pembelajarannya menggunakan gaya kognitif field independent dapat mencapai TBKM 3 (kreatif) dan hasilnya dalam pembelajaran matematika siswa terlibat aktif dalam prosesnya; dan (3) gaya kognitif field dependent yang digunakan siswa dalam proses berpikir matematis mencapai TBKM 2 atau siswa kurang kreatif dan kurang terlibat aktif terhadap proses pembelajaran matematika. Gaya kognitif field independent yang digunakan siswa dalam berpikir kreatif matematis lebih tinggi hasilnya daripada siswa yang menggunakan gaya kognitif field dependent. Hal tersebut ditunjukkan melalui penerimaan hasil hipotesis rataan skor kemampuan berpikir kreatif matematis siswa bahwa siswa dengan gaya kognitif field independent lebih tinggi dari siswa dengan gaya kognitif field dependent.
Copyrights © 2022