Remotely Operated Vehicle (ROV) merupakan teknologi bawah air untuk pekerjaan seperti investigasi, pengendalian dan pemeliharaan infrastruktur yang tidak dapat dijangkau oleh manusia. Industri minyak dan gas lepas pantai menggunakan ROV untuk pengerjaan pengeboran dan layanan konstruksi bawah laut. Oceaneering Internasional Incorporated dengan fokus utama pada industri minyak dan gas dituntut untuk memastikan ROV yang dikirim ke bawah laut berfungsi dengan baik dan sesuai standar yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa. Pada pengujian ROV teridentifikasi pengujian ROV dengan tingkat risiko rendah hingga ekstrim. Penelitian ini menggunakan Metode HAZOP untuk mempelajari pengujian ROV dari aspek operasional kemudian melakukan identifikasi bahaya dan mengkategorikan bahaya berdasarkan hazard wheel. Melalui metode ini juga dapat menentukan tingkat risiko serta memberikan rekomendasi pengendalian risiko berbasis hirarki kontrol. Hasil penelitian ini diketahui persamaan kategori bahaya berbasis hazard wheel dengan pengujian saat ini dan data insiden hingga kecelakaan kerja selama 5 tahun terakhir dengan kategori bahaya gravity yang paling mendominasi. Berdasarkan penilaian risiko pada pengujian ROV, didapati pekerjaan dengan risiko sedang memiliki presentase 28 persen, risiko tinggi 25 persen, risiko rendah 25 persen dan ekstrim 22 persen. Rekomendasi pengendalian risiko agar dapat diterapkan untuk mengurangi potensi bahaya.
Copyrights © 2022