<![CDATA[Peranan tata kelola teknologi informasi menjadi model utama bagi perusahaan agar dapat mengetahui kebutuhan sistem dan pemeliharaan infrastruktur. PT. Maulana Karya Persada Tayan perlu tata kelola teknologi informasi agar memastikan informasi dan teknologi dapat selaras, mendukung tujuan bisnis perusahaan, dan membantu pengoperasian sistem berjalan sesuai yang direncanakan. Penelitian bertujuan melakukan pengukuran tingkat kematangan serta mengetahui nilai kesenjangan dari sistem informasi weighbridge dari sudut pandang domain AI dan kerangka kerja COBIT 4.1. Metode penelitian menggunakan R&D (Research and Development). Hasil pengukuran menunjukkan nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 2,741 atau 2,74 (defined). Maka didapatkan 3 domain AI yang mendapatkan priority antara lain domain AI4 (Memungkinkan Operasional dan Penggunaan), AI6 (Mengelola Perubahan), dan AI7 (Instalansi dan Akreditasi Solusi Beserta Perubahannya). Domain yang mendapatkan nilai tertinggi diperoleh domain AI3 (Memperoleh dan Memelihara Infrastruktur Teknologi) sebesar 2,810 dengan gap sebesar 0,190. Sedangkan domain terendah diperoleh domain AI7 sebesar 2,657 dengan gap sebesar 0,343. Pada domain AI7 memiliki keterkaitan dengan control objective input yaitu PO3, PO4, PO8, PO10, AI3, AI4, AI5, dan AI6. Kemudian control objective output yaitu DS8, DS9, AI4, DS13, PO5, PO10, dan ME2. Penelitian ini memberikan kebaruan bagi perusahaan untuk meningkatkan sistem informasi weighbridge dengan menggunakan COBIT 4.1. Kata Kunci: Tata Kelola Teknologi Informasi, COBIT 4.1, Acquire and Implement, tingkat kematangan]]>
Copyrights © 2022
