Kebanyakan wanita yang mengalami eklamsia memiliki riwayat preeklamsia sebelumnya (proteinuria dan hipertensi). Namun telah terjadi pergeseran paradigma dalam filosofi ini. Ada bukti bahwa eklamsia atipikal dapat terjadi bahkan tanpa protein uria dan hipertensi yang muncul sebagai dilemma diagnostik dan tantangan bagi dokter Obgin yang merawat. Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk meningkatkan kewaspadaan tentang tanda eklampsi anonklasikdan atipikal sehingga dapat menghindari komplikasi. Pada penelitian ini menggunakan metode literature review. Eklamsia atipikal menyumbang sekitar 8% dari semua kasus eklamsia. Bentuk eklamsia atipikal memiliki onset yang tidak menentu. Pengalaman ini menyoroti beberapa kesulitan dalam mengelola kasus eklamsia atipikal, yaitu onset yang tidak menentu dan perjalanan penyakit yang tidak dapat diprediksi sehingga dapat mengganggu diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu dan berkontribusi pada morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. Sementara mengendalikan kejang dengan memulai terapi magnesium sulfat, pencarian simultan untuk setiap penyebab organik/metabolic untuk kejang perlu dicari.
Copyrights © 2022