Globalization era will bring negative impact if it does not be treated properly, particularly for young generation. Most students do not know how to admire others, particularly when they interact with others. This condition can be witnessed in the use of the language use of students in SMK in Surakarta who still do not understand the proper style of Javanese language. This research aims to describe and explain about the phenomena of Javanese language style use of SMK in Surakarta. Data source is obtained from observation and in-depth interview. The result shows that there are still many mistaken use among the students. It is stimulated by the lack of habit of the students in using kromo inggil by parents, the lack of relationship among school, parents, and society. There is also the lack of educational model about appropriate unggah-ungguh basa. It shows that there is still found the use of mistake unggah-ungguh basa among students.Era globalisasi apabila tidak disikapi secara bijak akan membawa dampak negatif, utamanya bagi para pemuda. Banyak siswa yang tidak mengerti mengenai cara menghormati orang lain, utamanya ketika berinteraksi dengan mitra tutur. Hal ini terlihat dari penggunaan bahasa siswa di SMK di Surakarta yang masih belum memahami ragam bahasa Jawa yang baik dan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai fenomena penggunaan ragam bahasa Jawa siswa SMK. Sumber data berupa penggunaan ragam bahasa Jawa di beberapa SMK di Surakarta. Proses pengambilan data dengan observasi dan wawancara mendalam. Dari hasil penelitian ditemukan masih banyak kesalahan penggunaan ragam bahasa di kalangan siswa. Penyebabnya ialah siswa tidak dibiasakannya berbahasa krama inggil oleh orang tua, kurangya kerja sama antara pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat. Juga belum adanya model pendidikan mengenai unggah-ungguh basa yang dirasa cocok. Dengan demikian, masih banyak ditemukan penggunaan unggah-ungguh basa yang keliru di kalangan siswa.
Copyrights © 2018