ANALISA PENCEMARAN ORGANIK SUNGAI MASANG KECIL DI KABUPATEN PASAMAN BARAT BERDASARKAN KOMUNITAS DAN INDEKS BIOLOGI MAKROZOOBENTOS

Gusna Merina Gusna (Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Sains, Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat)
Jabang Nurdin (Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas)
Ahmad Mursyid (Pascasarjana Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas)
Wandanil Putra (Pascasarjana Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas)
Reffi Aryzegovina (Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Sains, Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat)
Rezi Junialdi (Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat)

Konservasi Hayati
Vol 18 No 2 (2022): OKTOBER

Bentos merupakan hewan yang hidup di dasar perairan dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu: mikrobenthos, meiobenthos dan makrobenthos. Adapun peran benthos diantaranya mampu mendaur ulang bahan organik, membantu proses mineralisasi, menduduki posisi penting dalam rantai makanan dan indikator pencemaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesehatan lingkungan berdasarkan Struktur Komunitas Makrozoobentos di Sungai Masang Kecil di sekitar kawasan PT AAI Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode purposive sampling dengan tiga titik sampling yaitu hulu dan 2 titik di hilir setelah kegiatan IPAL dan setelah pertemuan anak sungai. Hasil identifikasi jenis organisme Bentos secara keseluruhan teridentifikasi sebanyak 45 spesies. Spesies terbanyak dijumpai pada Kelas Insecta. Nilai keanekaragaman dikategorikan tinggi yaitu H’di Hulu= 2,35, Di hilir setelah IPAL H’=2,26 dan setelah pertemuan anak sungai H’= 2,23. Kepadatan bentos berturut-turut adalah 318,49 ind/m2, 951,76 ind/m2 dan 155,54 ind/m2. Kepadatan tertinggi berada Dapat disimpulkan kondisi bentos berada dalam kondisi baik skala 4.