Berdasarkan hasil angket sebelum penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa akan belajar jika diberi tugas oleh guru. Siswa belum mampu mengambil makna dari belajar, kemauan siswa untuk mengembangkan kreativitasnya masih rendah, kegiatan belajar siswa masih tergantung pada guru. Data yang diperoleh dari daftar nilai diketahui bahwa minat belajar Produk Cake dan Kue Indonesia kompetensi dasar Menganalisis jenis kue Indonesia berbahan tepung sangat rendah, sekitar 70% mendapat nilai dibawah 75. Hal ini ditengarai karena metode pembelajaran yang kurang bervariasi, model pembelajaran yang konvensional dan rendahnya motivasi belajar terhadap mata pelajaran Produk Cake dan Kue Indonesia karena kurang melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Belajar PINTAR dengan harapan siswa memahami konsep Menganalisis jenis kue Indonesia berbahan tepung dan memenuhi standar ketuntasan minimal 75%. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 3 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 45 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrumen tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Produk Cake dan Kue Indonesia melalui Penerapan Metode Belajar PINTAR pada siswa kelas XI JB 1 SMK Negeri 1 Slahung Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Peranan Model Pembelajaran Belajar PINTAR dalam meningkatkan hasil belajar Produk Cake dan Kue Indonesia ini ditandai adanya peningkatan mean score, yakni : pada siklus I 69,25; siklus II 73,50; dan siklus III 86,50. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar, yaitu pada siklus I 45,00%, siklus II menjadi 80,00%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
Copyrights © 2022