Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa pembelajaran di sekolah masih cenderung sangat teoritis dan terkait dengan kehidupan yang ada lingkungan nyata. Permasalahan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran IPS dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode deskrtiptif kualitatif dengan pengambilan data menggunakan studi pustaka juga wawancara kepada para narasumber yakni guru-guru yang bertugas mengajar di SD Arcamanik 02 kelas 6. Berdasarkan hasil observasi di Sekolah Dasar Arcamanik 02, peneliti telah melakukan wawancara pada guru kelas 6 dan menemukan hal alternatif yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan daya berpikir kritis yaitu denganmenerapkan metode diskusi tipe think pair and share, dimana guru memberikan serangkaian pertanyaan untuk membangkitkan kemampuan berpikir kritis siswa baik secara lisan maupun tertulis dan juga dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Namun masih banyak kelemahan dalam penerapan metodetersebut, kurang aktifnya siswa di dalam kelas, belum mampunya siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dengan menggunakan analisisnya sendiri, siswa terpaku pada buku teks dan pertanyaan yang diajukan siswa hanya sebatas pada tataran ingatan. Hal itu dapat dipengaruhi dari kelemahan penggunaannya media sosial, yang mana anak cenderung memanfaatkan teknologi atau browsing daripada berpikir secara kritis dan kreatif. Kata kunci : pembelajaran IPS, berpikir kritis, media sosial
Copyrights © 2022