Shower gel merupakan salah satu kosmetik pembersih yang memiliki varian aroma beragam yang memiliki efek relaksasi. Minyak sakura digunakan sebagai aromaterapi yang mempunyai khasiat tinggi antioksidan dan anti inflamasi. Shower gel mempunyai zat aktif yang penting yaitu surfaktan sebagai penghasil busa. Surfaktan Sodium Lauryl Ether Sulfate (SLES) merupakan surfaktan anionik yang memiliki sifat pembusa dan pengemulsi yang baik. SLES merupakan turunan dari Sodium Lauryl Sulfate (SLS) yang memiliki sifat lebih lembut dalam penggunaannya. Pra-rancangan pabrik shower gel dengan bahan baku surfaktan SLES dirancang beroperasi kontinyu selama 330 hari, 24 jam per hari dengan jumlah karyawan proses sebanyak 120 orang. Proses pembuatan shower gel melalui beberapa tahapan, antara lain tahap persiapan bahan baku, tahap pencampuran bahan, tahap proses ekstraksi bunga sakura, dan tahap penyimpanan serta pengemasan produk. Bentuk perusahaan dari pabrik shower gel adalah PT (Perseroan Terbatas) dengan struktur line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Berdasarkan hasil analisis ekonomi dan kelayakan pabrik diperoleh dari Return On Invesment (ROI) sebelum pajak sebesar 93,70% dan setelah pajak 83,64%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 1 tahun dan setelah pajak sebesar 1,1 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 29%. Internal Rate of Return (IRR) sebesar 56,4%. Dengan demikian pra-rancangan pabrik shower gel kapasitas 75.000 ton/tahun layak untuk dipertimbangkan pendiriannya.
Copyrights © 2022