Biodiesel dari minyak jelantah berpotensi sebagai bahan bakar terbarukan karena konsumsi minyak goreng masyarakat di Indonesia secara nasional pada tahun 2019 mencapai 16,2 juta kilo liter dan menghasilkan rata-rata minyak jelantah di kisaran 6,46-9,72 juta kilo liter, namun baru sekitar 3 juta kilo liter minyak jelantah yang dapat dikumpulkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ratio katalis CaO-NaOH dan waktu reaksi terhadap kualitas biodiesel dari minyak jelantah. Percobaan menggunakan bahan baku minyak jelantah, metanol, dan katalis CaO-NaOH dengan variabel bebas yaitu ratio CaO-NaOH 1:3, 1:1, dan 3:1 dan waktu reaksi 60, 80, dan 100 menit; variabel tetap berupa suhu reaksi sebesar 60°C dan variasi jumlah katalis 1% CaO-NaOH terhadap berat minyak jelantah; dan variabel terikat adalah kualitas biodiesel berupa %yield, densitas biodiesel, dan viskositas biodiesel. Metode analisa biodiesel yang diperoleh menggunakan perhitungan %yield, densitas dan viskositas. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa hasil percobaan nilai densitas 857-871 kg/m3 telah sesuai SNI 7182:2015 yaitu berkisar 850-890 kg/m3 dan nilai %yield yang dihasilkan sebesar di atas 80% untuk rasio CaO-NaOH 1:3 dan 3:1, dan nilai viskositas biodiesel sebesar 1,15-1,31 cst tidak sesuai dengan standar SNI yang berkisar 2,3-6 cst.
Copyrights © 2022