Mas’udah Mas’udah
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI PENGGUNAAN KATALIS CaO-NaOH PADA PRODUKSI BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH Titik Susanti; Mas’udah Mas’udah; Sandra Santosa
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 2 (2022): June 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i2.361

Abstract

Berbagai macam penelitian pembuatan biodiesel telah banyak dilakukan, mulai dari penggunaan berbagai macam jenis tanaman biji-bijian, katalis, metode reaksi dan sebagainya. Selama ini sebagian besar penelitian menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel, dimana penggunaan bahan ini menimbulkan konflik karena merupakan bahan pangan. Oleh karena itu, pemanfaatan minyak jelantah yang merupakan limbah penggunaan minyak sawit dipilih sebagai alternatif bahan baku biodiesel. Penggunaan katalis homogen seperti NaOH, selama ini menghasilkan biodiesel dengan nilai yield yang tinggi dibanding katalis heterogen. Akan tetapi, penggunaan katalis homogen sering menimbulkan reaksi saponifikasi yang mengganggu proses konversi biodiesel. Oleh karena itu, pengkombinasian antara katalis homogen dan heterogen dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan katalis CaO-NaOH terhadap yield, densitas dan viskositas produksi biodiesel dari minyak jelantah. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah proses transesterifikasi dengan variasi suhu reaksi yaitu 60°C, 65°C dan 70°C, serta persentase jumlah katalis CaO-NaOH yang ditambahkan sebesar 1%, 2% dan 3% dari berat minyak dengan perbandingan CaO:NaOH 1:1. Untuk rasio mol minyak dan metanol yang digunakan adalah 1:6. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan campuran katalis CaO-NaOH berpengaruh terhadap beberapa parameter biodiesel yang diuji. Parameter terbaik yang hampir mendekati standar kualitas biodiesel didapatkan pada variabel suhu reaksi 65°C dan persentase jumlah katalis CaO-NaOH sebesar 1% dari berat minyak dimana nilai yield biodiesel sebesar 85%, densitas 0,857 g/ml, viskositas 0,65 cst.
Pengaruh Rasio Katalis CaO-NaOH dan Suhu Reaksi Transesterfikasi terhadap Kualitas Biodiesel dari Minyak Sawit Sheila Devina Amira; Mas’udah Mas’udah; Sandra Santosa
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.430

Abstract

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif dari minyak nabati seperti minyak sawit, yang diproduksi dengan metode transesterifikasi menggunakan katalis dan metanol. Penggunaan katalis homogen seperti NaOH sering digunakan karena menghasilkan %yield biodiesel yang tinggi dibanding katalis heterogen. Akan tetapi, penggunaan katalis homogen sering menimbulkan reaksi saponifikasi yang mengganggu proses konversi biodiesel. Pengkombinasian antara katalis homogen dan heterogen akan mencegah terjadinya reaksi saponifikasi. Selain itu suhu reaksi transesterifikasi juga sangat berpengaruh terhadap hasil produk biodiesel yang diperoleh. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio massa CaO-NaOH dan suhu reaksi transesterifikasi terhadap kualitas biodiesel yaitu viskositas, densitas, dan %yield. Penelitian dilakukan dengan melakukan percobaan proses transesterifikasi minyak sawit dan metanol dengan persentase jumlah katalis CaO-NaOH 1% (b/v) dengan variabel bebas rasio massa CaO-NaOH 1:3, 1:1, 3:1 dan suhu 50˚C,60˚C, 80˚C dengan rasio mol minyak dan metanol yang digunakan adalah 1:6. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan campuran katalis CaO-NaOH dan suhu berpengaruh terhadap kualitas dari beberapa parameter biodiesel yang diuji. Parameter terbaik yang hampir mendekati standar SNI 7182:2015 biodiesel didapatkan pada variabel suhu reaksi 60°C dan rasio katalis CaO-NaOH sebesar 3:1 dari berat minyak dimana nilai yield biodiesel sebesar 76,13%, densitas 0,865 g/mL, viskositas 8,65 cSt.
PENGARUH RATIO KATALIS CaO-NaOH DAN WAKTU REAKSI TERHADAP KUALITAS BIODIESEL MINYAK JELANTAH Fajar Rasyid Hidayat; Mas’udah Mas’udah; Sandra Santosa
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.451

Abstract

Biodiesel dari minyak jelantah berpotensi sebagai bahan bakar terbarukan karena konsumsi minyak goreng masyarakat di Indonesia secara nasional pada tahun 2019 mencapai 16,2 juta kilo liter dan menghasilkan rata-rata minyak jelantah di kisaran 6,46-9,72 juta kilo liter, namun baru sekitar 3 juta kilo liter minyak jelantah yang dapat dikumpulkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ratio katalis CaO-NaOH dan waktu reaksi terhadap kualitas biodiesel dari minyak jelantah. Percobaan menggunakan bahan baku minyak jelantah, metanol, dan katalis CaO-NaOH dengan variabel bebas yaitu ratio CaO-NaOH 1:3, 1:1, dan 3:1 dan waktu reaksi 60, 80, dan 100 menit; variabel tetap berupa suhu reaksi sebesar 60°C dan variasi jumlah katalis 1% CaO-NaOH terhadap berat minyak jelantah; dan variabel terikat adalah kualitas biodiesel berupa %yield, densitas biodiesel, dan viskositas biodiesel. Metode analisa biodiesel yang diperoleh menggunakan perhitungan %yield, densitas dan viskositas. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa hasil percobaan nilai densitas 857-871 kg/m3 telah sesuai SNI 7182:2015 yaitu berkisar 850-890 kg/m3 dan nilai %yield yang dihasilkan sebesar di atas 80% untuk rasio CaO-NaOH 1:3 dan 3:1, dan nilai viskositas biodiesel sebesar 1,15-1,31 cst tidak sesuai dengan standar SNI yang berkisar 2,3-6 cst.