Pengembangan sistem pakan menjadi pilar yang mempunyai peran penting dalam mendukung perkembangan produksi peternakan di Indonesia yang efisien dan berkelanjutan. Hasil sisa ikutan pertanian berbagai jenis tanaman merupakan sumber bahan baku pakan alternatif yang potensial sebagai pakan tambahan. Hasil ikutan pertanian seperti jerami banyak digunakan sebagai pakan ternak tetapi belum melalui teknologi pengolahan pakan. Potensi bahan pakan ternak yang ada di desa Kiaea, Kecamatan Palangga secara optimal belum mampu mendukung produktivitas ternak yang diusahakan, karena nilai nutrisi dan kecernaannya yang rendah. Pemahaman petani mengenai pengolahan jerami sebagai pakan ternak masih sangat rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diselenggarakan kegiatan bimbingan teknis pembuatan pakan amoniasi dengan memanfaatkan jerami jagung. Bimbingan teknis dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan teknologi inovasi petani peternak tentang penggunaan jerami jagung sebagai pakan dan bagaimana meningkatkan kualitasnya. Kualitas jerami jagung termasuk kadar N (protein) dan daya cerna dapat ditingkatkan dengan teknologi amoniasi. Materi penyuluhan/bimbingan teknis yang disajikan mendapat respon positif dan para peserta cukup antusias dan berpartisipasi aktif berkomunikasi atau berdialog mengenai pengolahan pakan amoniasi jerami jagung dengan menggunakan urea dan molases. Dengan ditemukannya inovasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai nutrisi dan efisiensi pakan serta dapat meningkatkan produktivitas ternak sapi bali dan pada akhirnya akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, terutama dalam menyediakan sumber protein hewani guna memenuhi kebutuhan gizi masyarakat
Copyrights © 2022