Pembelajaran mahasiswa di perguruan tinggi berlangsung lebih mandiri sehingga keberadaan bahan ajar memiliki urgensi utama. Mahasiswa dalam mencari bahan ajar, cenderung melakukan kurasi di internet. Kurasi dilakukan dengan mencari bahan ajar melalui mesin pencari, situs web kumpulan slide, situs penyedia dokumen, blog, konten vidio dan konten audio. Hasil dari kurasi cenderung tidak terkelola sehingga kebermanfaatan kurang maksimal dan hanya untuk konsumsi pribadi. Mahasiswa juga dalam belajar, mengandalkan bahan ajar yang diproduksi oleh Dosen. Bahan ajar tersebut cenderung hanya dalam satu bentuk yang kaku. Hasil-hasil dari kegiatan mahasiswa melalukan kurasi, hasil dari pengalaman belajar dan hasil produksi bahan ajar dari dosen perlu disimpan dalam aplikasi yang dapat mengkolaborasikan beragam sumber belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan dosen-mahasiswa akan aplikasi pengelolaan sumber belajar, mengembangkan aplikasi sumber belajar kolaboratif, menganalisis efektivitas aplikasi sumber belajar kolaboratif dalam pemenuhan kebutuhan dosen-mahasiswa akan sumber belajar. Metode penelitian ini menggunakan Research and Development model ADDIE yang terdiri dari tahap analysis, design, development, implementation dan evaluation untuk menghasilkan produk berupa aplikasi sumber belajar kolaboratif, dengan uji coba pada mahasiswa program studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan. Hasil unit test menunjukan bahwa aplikasi 100% berfungsi dengan baik dan hasil user acceptance test 92% mahasiswa merasa terbantu pembelajarannya baik di dalam ataupun di luar kelas dengan adanya aplikasi sumber belajar kolaboratif. Hal ini sejalan dengan kebiasaan mahasiswa yang sering melakukan kurasi bahan ajar.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023