Operasi minimal invasif untuk tatalaksana batu ginjal diantaranya, Electro Shock Wave Lithotripsy (ESWL), ureteroskopi, bedah laparoskopik dan Percutaneous Nephrolithotripsy (PCNL) yang telah mengubah manajemen batu ginjal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui delta Hb, kebutuhan tranfusi, durasi operasi, durasi fluoroskopi, stone free rate, lama perawatan dan komplikasi tindakan supine PCNL dengan teknik kombinasi USG dan flouroskopi pada pasien batu ginjal di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek tahun 2020. Penelitian ini merupakan studi retrospektif menggunakan rekam medik dan digunakan teknik total sampling pada 31 orang. Data dikumpulkan dari rekam medik dan dianalisis menggunakan analisis univariat berupa distribusi frekuensi. Hasil penelitian mendapatkan stone burden 20-50 mm sebanyak 23 sampel, dan 50 mm sebanyak 8 sampel. Pasca tindakan supine PCNL stone free rate sebesar 84%, dengan rerata durasi operasi 104 menit dan rerata durasi flouroskopi 12,4 menit. Sebanyak 8 sampel membutuhkan tranfusi darah. Komplikasi terbanyak yang timbul pasca tindakan berdasarkan modified clavien grading skor adalah grade 1 dan grade 2. Tindakan supine PCNL merupakan tindakan yang dapat dijadikan pilihan sebagai tataklasana batu ginjal > 20 mm dengan stone free rate cukup baik dan komplikasi yang minimal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023