Abstract. The Covid-19 pandemic has created human’s suffering. Human suffering itself has evoked many questions about God's omniscience and omnipotence, which are often known as theodicy problem. This paper is an attempt to account for God's ways of human suffering. The method used in this study was a literature study by conducting a reflective analysis of several philosophers and theologians' thoughts. The results of this study showed that faith in Jesus Christ enables people to accept suffering positively. Suffering can bring to awareness of human limitations, awareness that suffering can be turned into strength, raise a sense of optimism for a better future, and awaken solidarity.Abstrak. Pandemi Covid-19 telah membuat manusia menderita. Penderitaan manusia itu sendiri telah mengundang banyak pertanyaan terhadap kemahatahuan dan kemahakuasaan Allah, yang sering dikenal dengan persoalan teodise. Tulisan ini adalah sebuah usaha untuk mempertanggungjawabkan jalan-jalan Tuhan atas penderitaan manusia. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah studi literatur dengan melakukan analisis reflektif dari beberapa pemikiran filsuf dan teolog. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa iman kepada Yesus Kristus membuat orang dapat menerima penderitaan secara positif. Penderitaan dapat mengajarkan kesadaran akan keterbatasan manusiawi, kesadaran bahwa penderitaan dapat diubah menjadi kekuatan, bangkitnya rasa optimis akan masa depan yang lebih baik, dan bangkitnya solidaritas.
Copyrights © 2023