Patrawidya: Seri Penerbitan Penelitian Sejarah dan Budaya
Vol. 23 No. 2 (2022)

Musim Haji di Mandailing Natal: Tradisi dan Status Sosial

Tanjung, Yushar (Unknown)
Lubis, Hafnita Sari Dewi (Unknown)
Siregar, Muhammad Andre Syahbana (Unknown)



Article Info

Publish Date
17 Jan 2023

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas seputar tradisi musim haji pada masyarakat Mandailing Natal. Tradisi pada musim haji merupakan sebuah tradisi yang sudah lama dilakukan oleh masyarakat Mandailing Natal. Tradisi haji memang menjadi sebuah tradisi sakral bagi banyak masyarakat di Indonesia, salah satunya masyarakat Mandailing Natal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologi agama. Sumber utama dalam penelitian ini ialah wawancara mendalam terkait tradisi pada musim haji di Mandailing Natal kepada sejumlah tokoh masyarakat setempat, yaitu Amirul Latif Lubis, Dedek Fauzi, Marwansyah Lubis, dan Yusuf Akbar. Sementara sumber pendukung didapat dari buku, jurnal, dan penelitian ilmiah lainnya yang relevan dengan tema yang dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat tiga tradisi besar pada musim haji di Mandailing Natal, yaitu: marbante, mangalomang, dan khataman Al-Qur'an Marbante adalah tradisi menyembelih hewan kurban (sapi atau kerbau) yang kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar. Namun pada masa sekarang tradisi ini tidak hanya dilakukan pada musim haji, namun pada perayaan-perayaan besar lainnya. Mangalomang adalah tradisi memasak lemang bersama-sama di salah satu rumah warga. Biasanya tradisi ini dilakukan pada saat memasuki bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri. Khataman Al-Qur'an adalah tradisi yang dilakukan dengan membaca Al-Qur'an bersama-sama pada malam hari dan menamatkan bacaannya pada malam itu juga. Selain itu, tradisi musim haji di Mandailing juga menjadi cara untuk menunjukkan kelas sosial dalam masyarakat di Mandailing Natal.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

patrawidya

Publisher

Subject

Arts Social Sciences

Description

The Patrawidya appears in a dark gray cover with a papyrus manuscript. The Patrawidya Journal is published three times a year in April, August and December. The study of the Patrawidya Journal article is on the family of history and culture. The Patrawidya name came from a combination of two words ...