Majalah Kesehatan FKUB
Vol. 9 No. 4 (2022): Majalah Kesehatan

Laporan Kasus: MAKROADENOMA HIPOFISIS FUNGSIONAL DENGAN MANIFESTASI AKROMEGALI DAN DIABETES MELITUS TIPE LAIN YANG TIDAK TERKONTROL

Della Fitricana (Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya-RS Dr. Mohammad Hoesin, Palembang)
Ardianto Ardianto (Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya-RS Dr. Mohammad Hoesin, Palembang)
Alwi Shahab (Universitas Sriwijaya-RS Dr. Mohammad Hoesin, Palembang)
Yuliato Kusnadi (Universitas Sriwijaya-RS Dr. Mohammad Hoesin, Palembang)
Ratna Maila Dewi (Universitas Sriwijaya-RS Dr. Mohammad Hoesin, Palembang)
Anugrah Onie (RS Mohammad Hoesin, Palembang)
Yoan Levia Magdi (RS Dr. Mohammad Hoesin, Palembang)
Arie Zainul Fatoni (Universitas Brawijaya- RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang)



Article Info

Publish Date
13 Jan 2023

Abstract

Akromegali merupakan penyakit yang sangat jarang dan sering tidak disadari, sehingga menimbulkan keterlambatan diagnosis serta munculnya komplikasi sistemik. Peningkatan kadar growth hormone pada pasien akromegali menyebabkan munculnya penyakit diabetes mellitus (DM). Laporan kasus ini bertujuan untuk  membahas makroadenoma hipofisis fungsional dengan manifestasi akromegali dan diabetes melitus tipe lain yang tidak terkontrol. Laki-laki berusia 39 tahun dirujuk ke RS Dr. Mohammad Hoesin karena DM yang tidak terkontrol, sering sakit kepala, nyeri di tangan dan kaki serta pandangan mata kabur. Pasien merasakan perubahan pada tubuh yang bertambah besar sejak tahun 2004. Pada tahun 2018 pasien mulai menderita DM dengan terapi insulin yang dosisnya meningkat bertahap. Pada pemeriksaan fisik dijumpai gambaran khas akromegali mulai dari muka serta jari tangan dan kaki. Pemeriksaan mata dengan tes Humprey didapatkan gangguan lapangan pandang pada kedua mata. Pemeriksaan penunjang didapatkan kadar insulin-like growth factor-1 (IGF-1) yang sangat tinggi dan gambaran massa di hipofisis yang berukuran 32 x 22 x 28 mm. Pasien menjalani operasi transpheonidal (TSS) dengan hasil pemeriksaan patalogi didapatkan suatu adenoma hipofisis. Pasien didiagnosis dengan akromegali oleh karena makroadenoma hipofisis fungsional dengan DM tipe lain. Lima hari setelah operasi pasien didapatkan kebocoran liquor cerebro spinal (LCS) dan kembali dilakukan operasi untuk mengatasi kebocoran LCS. Pasien menderita DI permanen setelah 2 minggu setelah operasi. Setelah TSS didapatkan ukuran tumor berkurang sekitar 54% dan pasien mendapat terapi lanjutan somatostatin analogs (SSA) octretide long-acting release (LAR). Kondisi post TSS terjadi perbaikan klinis dan kadar gula darah.  

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

mkfkub

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology Public Health

Description

This journal uses Open Journal Systems 2.4.7.1, which is open source journal management and publishing software developed, supported, and freely distributed by the Public Knowledge Project under the GNU General Public ...