Pendahuluan; Dampak negatif gizi buruk pada balita berupa penurunan daya tahan tubuh dan peningkatkan risiko kematian. Salah satu upaya penanggulangan gizi buruk dilakukan dengan pemberian formula modisco. Kedelai termasuk bahan pangan lokal yang berpotensi untuk bahan pembuatan modisco melalui proses perkecambahan agar mutu gizinya meningkat. Tujuan; Untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung kecambah kedelai terhadap mutu gizi, fisik, dan organoleptik modisco. Bahan dan Metode; Penelitian diawali dengan pembuatan kecambah kedelai dan dilanjutkan dengan formulasi modisco. Formulasi modisco dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan berupa proporsi susu bubuk skim dan tepung kecambah, masing-masing sebesar 100:0 (P0), 60:40 (P1), 50:50 (P2), dan 40:60 (P3). Penilaian mutu modisco dilakukan terhadap kandungan gizi, mutu gizi dan sensorik, serta membandingkan dengan standar mutu yang terkait. Hasil; Penggunaan tepung kecambah kedelai meningkatkan densitas kamba (p=0,0001), viskositas (p=0,234), kadar air (p=0,074), protein (p=0,001), lemak (p=0,0001), dan kepadatan energi (p=0,0001). Namun penggunaan tepung kecambah kedelai menurunkan daya larut air (p=0,0001), kadar karbohidrat (p=0,0001), kadar abu (p=0,0001), dan mutu protein. Hasil uji organoleptik menggunakan uji rangking menunjukkan penilaian tertinggi pada atribut warna, rasa, dan viskositas (kekentalan) adalah perlakuan P2. Penilaian tertinggi pada atribut aroma adalah perlakuan P0. Kesimpulan; Modisco yang memenuhi standar Codex Standard for Follow-up Formula no 156-1987, MP-ASI bubuk instan SNI 01-7111.1-2005, dan standar modicso berdasarkan panduan Kemenkes 2020 dapat dibuat dengan proporsi tepung susu skim dan tepung kecambah kedelai menggunakan rasio 50:50.
Copyrights © 2022