Hipertensi adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg) yang menetap. Pada kasus hipertensi, kepatuhan minum obat juga akan menurunkan risiko kematian, risiko kerusakan organ penting tubuh dan risiko penyakit jantung. Prevalensi hipertensi secara global sebesar 22%. Data Puskesmas Sepauk kasus hipertensi pada tahun 2018 sebesar 98 kasus, tahun 2019 meningkat menjadi 1362 kasus dan tahun 2020 sebesar 1868 kasus.Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pengobatan penderita hipertensi pada lansia.Jenis penelitian ini observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional dengan populasi sebanyak 558 lansia. Sampel penelitian sebanyak 170 responden yang diambil dengan teknik proportional random sampling yang di ambil dari 15 Desa. Analisis data yang digunakan Univariat dan Bivariat. Uji statistik yang digunakan Chi- Square dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p value = 0,001) dan dukungan keluarga (p value = 0,041) dengan kepatuhan pengobatan penderita hipertensi. Variabel yang tidak berhubungan yaitu pendidikan (p value = 1,000), pendapatan (p value = 0,443), lama menderita hipertensi (p value = 0,820), akses ke pelayanan kesehatan (p value = 0,531) dan motivasi berobat (p value = 0,067).Disarankan kepada penderita hipertensi agar dapat rutin mengikuti kegiatan posyandu lansia yang di adakan setiap bulannnya dan lebih aktif dalam mencari informasi tentang pentingnya kepatuhan dalam pengobatan hipertensi melalui penyuluhan oleh tenaga kesehatan, konseling lansia dan melalui sumber informasi elektronik lainnya.Kata kunci: Kepatuhan pengobatan hipertensi, pengetahuan dan dukungan keluarga
Copyrights © 2022