Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Determinan Peningkatan Angka Kejadian tindakan Sectio Caesarea Pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Ade Muhammad Djoen Kabupaten Sintang Indahwati Hapsari, Dian; Hendraningsih, Tuti
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 5, No 2 (2018): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.419 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v5i2.1279

Abstract

Deteminan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Darajuanti Kabupaten Sintang) Indahwati Hapsari, Dian; Komala Dewi, Ria Risti; Selviana, Selviana
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v6i2.7456

Abstract

ABSTRAKStunting merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang menyumbang angka cukup besar di Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat dengan prevalensi mencapai 44,1% pada Tahun 2017. Puskesmas Darajuanti merupakan Puskesmas di wilayah 3T ( Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) yang menduduki peringkat pertama kejadian stunting khususnya di Kecamatan Sintang dengan prevalensi sebesar 27,02% pada Tahun 2017. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan faktor determinan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Darajuanti Kabupaten Sintang. Desain penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh balita usia 24 – 59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Darajuanti. Sampel diambil dengan metode proportional random sampling dengan jumlah sampel 72 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuisioner dengan teknik wawancara, observasi dan pengukuran dengan menggunakan microtoice. Analisis data bivariate menggunakan uji chi square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara KEK dengan kejadian stunting (p value = 0.029), riwayat ASI eksklusif dengan kejadian stunting ( p value = 0,002), pola asuh dengan kejadian stunting (p value = 0,021 personal hygiene dengan kejadian stunting ( p value = 0,011), sedangkan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian stunting (p value = 0,593) dan riwayat imunisasi dasar dengan kejadian stunting (p value = 1,000). Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang paling dominan adalah personal hygiene (OR: 12,027) dan (p value = 0.003). Kesimpulan penelitian ini adalah faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian stunting adalah personal hygiene.Kata-kata Kunci: Stunting, balita, Puskesmas DarajuantiABSTRACTStunting is one of the health problems that contributes to a large number in West Kalimantan. Especially in Sintang District, the prevalence reached 44.1% in 2017. Darajuanti Community Health Center is a health center that was ranked first in the stunting incidence in Sintang Subdistrict with a prevalence of 27.02% in 2017. The purpose of this study was to obtain the determinants of stunting occurrence in toddlers in the Darajuanti Community Health Center Working Area in Sintang District. The study design used observational analytics with a cross sectional approach. The population is all toddlers aged 24 - 59 months in the Dara Juanti Community Health Center work area. Samples were taken by proportional random sampling method with a sample of 72 respondents. The instrument of this study used a questionnaire with interview techniques, observation and measurement. Data analysis using chi square test. The results showed there was a relationship between KEK and the incidence of stunting (p value = 0.029), history of exclusive breastfeeding with the incidence of stunting (p value = 0.002), parenting with the incidence of stunting (p value = 0.021 personal hygiene with the incidence of stunting (p value = 0.011 ), whereas there is no relationship between knowledge with the incidence of stunting (p value = 0.593) and history of basic immunization with the incidence of stunting (p value = 1,000) The results of multivariate analysis showed that the most dominant variable was personal hygiene (OR: 12,027) .The conclusion of this study was that the most dominant factor affecting the incidence of stunting was personal hygiene.Keywords: Stunting, toddlers, Puskesmas Darajuanti
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU, PERAWATAN PAYUDARA, PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF, DUKUNGAN KELUARGA DAN DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDAN KECAMATAN SUNGAI TEBELIAN KABUPATEN SINTANG Dian Indahwati Hapsari; M . Taufik
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.966 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v5i1.892

Abstract

Berdasarkan Profil Puskesmas Pandan tahun 2015, cakupan ASI eksklusif hanya sebesar 39,47%, lebih rendah dari target cakupan ASI nasional. Survei pendahuluan yang dilakukan pada sepuluh orang ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Pandan didapatkan hanya 30 % saja ibu yang menyusui anaknya sampai berumur 6 bulan.Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu, perawatan payudara, penyuluhan ASI eksklusif, dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Pandan Kecamatan Sungai Tebelian Kabupaten Sintang tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chisquare (X2) dengan tingkat kepercayaan 95% dan level signifikan 5%.Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p value=0,000 (p<0,05), PR= 1,918), perawatan payudara (p value=0,000 (p<0,05), PR=1,826), penyuluhan ASI eksklusif (p value= 0,000 (p<0,05), PR= 2,112), dukungan keluarga (p value= 0,000 (p<0,05), PR= 1,809), dukungan petugas kesehatan (p value=0,000 (p<0,05), PR= 2,673) dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Pandan Kecamatan Sungai Tebelian Kabupaten Sintang tahun 2017.Diharapkan kepada Puskesmas untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya ASI eksklusif, perawatan payudara yang baik dan dukungan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Pandan. Kepada ibu yang mempunyai bayi untuk menambah pengetahuan tentang ASI eksklusif dan perawatan payudara yang baik dari masa kehamilan sampai melahirkan dengan cara bertanya/berkonsultasi ke petugas kesehatan.
PEMBERDAYAAN UPAYA DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAN KESEHATAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA TERTUNG KALIMANTAN BARAT Dian Indahwati Hapsari; Evy Hariana
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 15, No 2 (2018): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.063 KB) | DOI: 10.29406/br.v15i2.1327

Abstract

Desa tertung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sintang Provinsi Kalimantan Barat. Mayoritas katagori pekerjaan atau pencaharian di dominasi sebagai wiraswata atau pedagang, petni dan buruh tani. Bebrapa ha permasalahan dari desa Tertung adalah rendahnya pengetahyan dan labannya informasi dala mengelola potensi-potensi sumber data alam yang ada untuk dikembangkan sehingga susahnya masyarakat menangkap peluang usaha dalam meningkatkan pendapatan keluarga serta belum maksimalkan pembangunan infrastruktur yang dapat menunjang perekonomian desa dan permasalahan lainnya rendahnya pengetahuan tentang berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga munculnya permasalahan kesehatan lainnya. Program ini memberdayakan komunitas masyarakat melalui inovasi dalam ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang meliputi penyuluhan tentang ekonomi kreatif (sampah menjadi bahan bakar), serta penyuluhan tentang gerakan masyarakat sehat (Germas).
Intervensi Kasus DBD Melalui KIE Serta Penyegaran Kader JUMANTIK di Desa Baning Panjang Kecamatan Sintang Ibnu Idris; Dian Indahwati Hapsari; Gandha Sunaryo Putra; Ria Risti Komala Dewi
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 17, No 2 (2020): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v17i2.2358

Abstract

Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular yang  seringkali mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Puskesmas Kebong diketahui bahwa kasus DBD selalu terjadi dalam tiga tahun terakhir di Desa Baning Panjang. Pada tahun 2019 ditemukan 14 kasus DBD di Desa Baning Panjang. Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan informasi mengenai penyakit DBD kepada masyarakat Desa Baning Panjang dan mengaktifkan kembali kader JUMANTIK yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit DBD dan kader JUMANTIK yang mulai aktif kembali. Disarankan kepada Puskesmas Kebong untuk lebih aktif dalam melakukan monitoring terhadap para kader JUMANTIK yang ada di Desa Baning Panjang. Diharapkan agar Desa Baning Panjang bisa mengalokasikan anggaran untuk biaya operasional dalam pelaksanaan pemantauan jentik berkala yang dilakukan para kader JUMANTIK.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Nanga Pinoh Kabupaten Melawi Tahun 2020: Factors Related to Providing Complete Basic Immunization to Babies in the Work Area of the Nanga Pinoh Health Center, Melawi Regency in 2020 Abang Witiza Rachman; Dian Indahwati Hapsari
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 1: JANUARY 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.284 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v5i1.1852

Abstract

Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang perlindungan. Di Indonesia terdapat jenis imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah (imunisasi dasar) pada bayi usia 0-9 bulan yaitu BCG, Campak, DPT, Hepatitis B, dan Polio. Target keberhasilan program imunisasi adalah tercapainya UCI yang merupakan cakupan imunisasi dasar lengkap bayi secara merata pada bayi di 100% desa/kelurahan. Cakupan UCI puskesmas Nanga Pinoh Tahun 2017 sebesar 94,39%, pada Tahun 2018 cakupan menurun sebesar 87,94%, dan pada Tahun 2019 menurun menjadi 87,63%, tapi cakupan ini masih jauh dari target yang seharusnya 95%. Tujuan penelitian ingin mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Nanga Pinoh Kabupaten Melawi Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 183 sampel yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Uji statistik yang digunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga (p-value = 0,003; PR= 3,404; 95% CI = 1,525-7,597) dan pengetahuan responden (p-value = 0,000; PR= 6,889; 95% CI = 2,120-22,383). Variabel yang tidak berhubungan yaitu pendidikan responden (p-value = 1,000), pekerjaan responden (p-value = 0,137), dan sikap responden (p-value = 0,280).
Determinan Kelengkapan Imunisasi Lanjutan Pada Batita di Wilayah Kerja Puskesmas Nanga Pinoh Kabupaten Melawi Tahun 2021 Dian Indahwati Hapsari; Puspawati; Ria Risti Komala Dewi
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): April 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.702 KB) | DOI: 10.55123/sehatmas.v1i2.215

Abstract

Follow-up immunization is an activity that aims to ensure that the level of immunity is maintained in children under the age of five, school-aged children, and women of childbearing age (WUS), including pregnant women. Follow-up immunization is the administration of DPT-HB-Hib and rubella measles vaccines. Follow-up immunization coverage in 2018 at the Nanga Pinoh Health Center DPT/HB/Hib 20.8%, MR 25.9%, coverage in 2019 DPT/HB/Hib 28.8%, MR 27.5%, 2020 DPT/HB/ The advanced Hib of 41.4% and the follow-up MR of 37.4% are still far from the set target, which must reach 95%. The purpose of the study was to determine the determinants of the completeness of advanced immunization for toddlers in the working area of the Nanga Pinoh Health Center, Melawi Regency in 2021. This research uses a cross sectional design. The population is toddlers in the working area of the Nanga Pinoh Health Center as many as 941 people, the research sample is 181 taken by proportional random sampling technique. The statistical test used was the chi-square test with a 95% confidence level. The results showed that there was a significant relationship between mother's work (p-value = 0.013), mother's knowledge (p-value = 0.000), mother's behavior (p-value = 0.006), and family support (p-value = 0.008) with follow-up immunizations for toddlers. The unrelated variables were mother's attitude (p-value = 0.087) and support from health workers (p-value = 0.921). It is suggested to the Melawi District Health Office to improve the posyandu cadre training program, provide advice on information communication, home visit programs, and cross-sectoral advocacy, in collaboration with the Puskesmas in counseling and monitoring the follow-up immunization program.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ASI EKSKLUSIF PADA BALITA USIA 12-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEDAI Dian Indahwati Hapsari
Jumantik Vol 8, No 2 (2021): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v8i2.3354

Abstract

ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan tanpa menambahkan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. ASI eksklusif harus diberikan selama enam bulan pertama kehidupan untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang optimal. Puskesmas Dedai merupakan Puskesmas yang termasuk urutan ke empat dengan cakupan ASI eksklusif terendah dari dua puluh Puskesmas yang ada di Kabupaten Sintang. Cakupan pemberian ASI eksklusif dalam 3 tahun terakhir mengalami penurunan, tahun 2017 sebesar 23,96%, tahun 2018 sebesar 72% dan pada tahun 2019 52,9%.Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi ASI eksklusif pada balita usia 12-24 bulan.Jenis penelitian ini observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional dengan populasi sebanyak 231 balita usia 12-24 bulan. Sampel penelitian sebanyak 68 responden yang diambil dengan teknik proportional random sampling yang diambil dari 20 Desa. Analisis data yang digunakan adalah Univariat dan Bivariat. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan (p value = 0,024), perilaku (p value = 0,009) dan perawatan payudara (p value = 0,043) dengan ASI eksklusif pada balita usia 12-24 bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Dedai. Variabel yang tidak berhubungan yaitu dukungan keluarga (p value = 0,121).Disarankan kepada orang tua agar dapat lebih mengutamakan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan serta lebih aktif mencari informasi tentang manfaat ASI eksklusif.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Pengobatan Penderita Hipertensi Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sepauk Tahun 2021 Dian Indahwati Hapsari; UUN kartiana
Jumantik Vol 9, No 2 (2022): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i2.4797

Abstract

Hipertensi adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg) yang menetap. Pada kasus hipertensi, kepatuhan minum obat juga akan menurunkan risiko kematian, risiko kerusakan organ penting tubuh dan risiko penyakit jantung. Prevalensi hipertensi secara global sebesar 22%. Data Puskesmas Sepauk kasus hipertensi pada tahun 2018 sebesar 98 kasus, tahun 2019 meningkat menjadi 1362 kasus dan tahun 2020 sebesar 1868 kasus.Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pengobatan penderita hipertensi pada lansia.Jenis penelitian ini observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional dengan populasi sebanyak 558 lansia. Sampel penelitian sebanyak 170 responden yang diambil dengan teknik proportional random sampling yang di ambil dari 15 Desa. Analisis data yang digunakan Univariat dan Bivariat. Uji statistik yang digunakan Chi- Square dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p value = 0,001) dan dukungan keluarga (p value = 0,041) dengan kepatuhan pengobatan penderita hipertensi. Variabel yang tidak berhubungan yaitu pendidikan (p value = 1,000), pendapatan (p value = 0,443), lama menderita hipertensi (p value = 0,820), akses ke pelayanan kesehatan (p value = 0,531) dan motivasi berobat (p value = 0,067).Disarankan kepada penderita hipertensi agar dapat rutin mengikuti kegiatan posyandu lansia yang di adakan setiap bulannnya dan lebih aktif dalam mencari informasi tentang pentingnya kepatuhan dalam pengobatan hipertensi melalui penyuluhan oleh tenaga kesehatan, konseling lansia dan melalui sumber informasi elektronik lainnya.Kata kunci: Kepatuhan pengobatan hipertensi, pengetahuan dan dukungan keluarga
Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gizi Buruk dan Gizi Kurang pada Balita (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Durian Kabupaten Sintang) Ibnu Idris; Agus Samsudrajat; Dian Indahwati Hapsari
Jumantik Vol 7, No 2 (2020): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v7i2.3053

Abstract

Gizi buruk dan gizi kurang merupakan keadaan kekurangan gizi pada tubuh yang dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, penurunan daya tahan tubuh serta bila tidak ditangani dengan baik akan beresiko menyebabkan kematian. Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada tahun 2019 secara global sebesar 13%. Kasus gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Puskesmas Sungai Durian 3 tahun terakhir mengalami peningkatan, tahun 2017 sebesar 13,5% kasus, tahun 2018 sebesar 14,69% kasus dan tahun 2019 sebesar 17,15% kasus. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gizi buruk dan gizi kurang pada balita. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 90 responden yang diambil dengan teknik proportional random sampling yang diambil dari 10 Kelurahan/Desa. Analisis data yang digunakan adalah Univariat dan Bivariat. Uji statistik yang di gunakan adalah uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p value=0,010) dan pola asuh (p value=0,000) dengan kejadian gizi buruk dan gizi kurang. Variabel yang tidak berhubungan yaitu pendidikan (p value=1,000), pendapatan keluarga (p value=0,371), ASI eksklusif (p value=0,755) dan riwayat penyakit infeksi (p value=0,934). Disarankan kepada orang tua balita agar lebih aktif mengikuti posyandu dan meningkatkan kualitas pengasuhan balita didukung dengan pendampingan kader posyandu dan Puskesmas