Salah satu indikator utama di pasar modal adalah kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sedang mengalami penurunan (bearish) atau sedang mengalami kenaikan (bullish). Indeks Harga Saham Gabungan adalah nilai yang digunakan sebagai alat ukur kinerja kerja saham yang tercatat di Bursa Efek. Samsul (2015) menyatakan, "Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan gabungan dari seluruh jenis saham yang tercatat di BEI". Dengan perbedaan kondisi pasar, pasti akan membutuhkan cara yang berbeda dari investor untuk melakukan investasi. Investor juga dapat mempertimbangkan beberapa indikator makroekonomi, beberapa variabel makroekonomi yang dapat menyebabkan perubahan pergerakan indeks harga saham, antara lain BI Rate, nilai tukar dan inflasi, banyak faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan indeks saham, antara lain perubahan suku bunga bank pemerintah pusat, kondisi ekonomi global, tingkat harga energi dunia, stabilitas politik suatu negara dan variabel lainnya. Penelitian ini menggunakan kausatif kausal. Penelitian asosiatif kausal merupakan jenis penelitian yang mencari hubungan sebab akibat, yaitu pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Nilai t yang dihitung dari tingkat inflasi adalah 0,148 dengan sig t sebesar 0,883 0,05 (α 5%). Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga tingkat inflasi tidak mempengaruhi perubahan IHSG. Nilai t yang dihitung untuk harga minyak mentah Indonesia adalah -4.920 dengan sig t sebesar 0,000 0,05 (α 5%). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga harga minyak mentah dunia mempengaruhi perubahan IHSG. Nilai t yang dihitung dari suku bunga adalah -3,595 dengan sig t sebesar 0,000 0,05 (α 5%). Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga suku bunga mempengaruhi perubahan IHSG. Dapat disimpulkan bahwa sebagian hanya harga minyak mentah dan suku bunga yang mempengaruhi IHSG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga minyak mentah dunia mempengaruhi IHSG secara negatif. Suku bunga (BI rate) berpengaruh positif terhadap IHSG. Artinya, kenaikan suku bunga (BI rate) akan diikuti dengan kenaikan IHSG. Hal ini terutama bagi investor yang menyukai risiko mendapatkan keuntungan besar. Selain itu, investor juga lebih termotivasi untuk berinvestasi saham karena ada emiten yang memberikan dividen yang cukup tinggi bagi pemegang sahamnya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023