Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesusaian penggunaan metode pengakuan pendapatan yang diterapkan perusahaan berdasarkan presentase penyelesaian pengamatan fisik dan metode presentase penyelesaian biaya dasar biaya menurut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntan Publik. Untuk mengetahui perbedaan pendapatan yang material dari kontrak kontruksi yang dilaksanakan antara penggunaan metode pengakuan pendapatan yang diterapkan perusahaan dan metode pengakuan pendapatan menurut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntan Publik. Penelitian ini termasuk penelitian akuntansi berbasis pendapatan kontruksi, metode yang digunakan adalah metode kompatrative karena bertujuan untuk mengetahui perbedaan penerapan metode pengakuan pendapatan antara perusahaan dan SAK ETAP. Objek penelitian ini adalah perusahaan PT Putra Muru Perkasa yang melaksanakan proyek pengerjaan jalan poros Desa Padang Jaya periode 2013-2014. Berdasarkan hasil penelitian dan alanilis data yang telah dilakukan penulis, pada peride 2013-2014 perusahaan mencatat pengakuan pendapatansebesar Rp 1.398.001.183 dan Rp 752.769.867 sedangkan Sak Etap bab 20 pada periode 2013-2014 mencatat pengakuan pendapatan sebesar Rp 1.563.180.399 dan Rp 587.590.650. Dengan demikian terdapat perbedaan pengakuan pendaatan antara perusaahaan dan Sak Etap pada periode 2013 sebesar Rp 165.179.217 dan tahun 2014 sebesar Rp 165.179.217. Dari analisis dan hasil penelitian penulis menyimupulkan bahwa perusahaan direkomendasikan menggunakan metode presentase biaya berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntan Publik bab 20 untuk menyesuaikann alokasi pendapatan dari periode keperiode berdasarkan jumlah biaya yang terjadi.
Copyrights © 2018