Program Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menekan tingginya angka kelahiran anak dan angka kematian ibu. Program ini sudah dilaksanakan di Indonesia sejak 29 Juni 1970 beserta pembentukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Provinsi Riau termasuk pengguna KB aktif terendah ke-8 diantara 34 provinsi yang ada di Indonesia. Dari berbagai metode kontrasepsi yang ada, penggunaan non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non-MKJP) yaitu suntikan dan pil merupakan metode kontrasepsi yang banyak digunakan di Indonesia terutama Pekanbaru. Angka penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Indonesia terutama Kota Pekanbaru masih lebih rendah dibandingkan dengan non-MKJP. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kelebihan dari metode MKJP, sehingga menyebabkan seseorang tidak dapat menentukan sikap maupun perilakunya dalam pemilihan kontrasepsi yang harus digunakan. Untuk mengetahui Hubungan Sikap Tentang Metode Kontrasepsi dengan Perilaku Pemilihan Metode Kontrasepsi pada Akseptor Kontrasepsi Wanita Di Puskesmas Wilayah Kota Pekanbaru. Penelitian dilakukan dengan metode analitik observasional, dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 12 Puskesmas di kota Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified random sampling dengan besar sampel 400 responden. Hasil di uji secara statistik menggunakan uji korelasi pearson. Ditemukan adanya hubungan (p-value = 0,000) dan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p-value < 0,05) antara sikap tentang metode kontrasepsi dengan perilaku pemilihan metode kontrasepsi pada akseptor kontrasepsi wanita di Puskesmas wilayah Kota Pekanbaru.
Copyrights © 2023