Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP TEKANAN DARAH Lasiah Susanti; Muhammad Dwi Satriyanto
Collaborative Medical Journal Vol 1 No 3 (2018): September
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.219 KB)

Abstract

Program Keluarga Berencana (KB) dilaksanakan dengan metode kontrasepsi, yaitu metode kontrasepsi jangka panjang dan non metode kontrasepsi jangka panjang. Sebagian besar peserta program KB menggunakan non metode kontrasepsi jangka panjang hormonal. Kontrasepsi hormonal sering dihubungkan dengan risiko penyakit kardiovaskular, salah satunya adalah hipertensi. Banyak studi telah membuktikan korelasi signifikan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan peningkatan tekanan darah. Namun, masih banyak wanita yang tidak mengetahui korelasi tersebut dan masih terus menggunakannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kontrasepsi hormonal terhadap tekanan darah. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang, dengan metode total sampling di Kecamatan Sidomulyo, Pekanbaru dengan besar sampel 183. Analisis data menggunakan uji korelasi dan regresi. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan adanya hubungan (p value: 0,000) dengan korelasi lemah (r: 0,253; r:0,347) dan adanya pengaruh signifikan (p value< 0,05) kontrasepsi hormonal terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik. Kontrasepsi hormonal dapat memberi dampak metabolik dan kardiovaskular terkait kandungan estrogen-progestin. Dampak metabolik berupa penurunan Low Density Lipoprotein (LDL) dan peningkatan High Density Lipoprotein (HDL). Dampak kardiovaskular dapat berupa dampak hipertensif dan tromboembolisme. Dampak hipertensif dikaitkan dengan efek estrogen terhadap peningkatan produksi angiotensinogen, sedangkan dampak tromboembolisme dihubungkan dengan penemuan lesi trombus oklusif pada tunika intima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kontrasepsi hormonal berhubungan dan berpengaruh signifikan terhadap tekanan darah.
HUBUNGAN FREKUENSI MELIHAT PERINGATAN MEROKOK DENGAN FREKUENSI MEROKOK PADA BURUH DI FSPTI-KSPSI TANGKERANG KOTA PEKANBARU Octariany Octariany; Lasiah Susanti; Ayie Rizkyna Eddya
Collaborative Medical Journal Vol 3 No 1 (2020): Januari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.979 KB) | DOI: 10.36341/cmj.v3i1.1169

Abstract

Jumlah perokok di Indonesia menduduki peringkat ketiga terbesar di dunia (usia 30-34 tahun) dan Provinsi Riau menjadi salah satu penyumbang konsumsi rokok tertinggi di Indonesia. Peraturan Pemerintah (PP) No. 109 tahun 2012 pasal 17 mengenai peringatan kesehatan dalam bentuk gambar dan teks harus dicantumkan pada kemasan rokok. Berdasarkan survei awal di mana hampir seluruh buruh FSPTI-KSPSI merokok dan melihat peringatan merokok pada labelnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi melihat peringatan merokok dengan frekuensi merokok pada buruh di FSPTI-KSPSI Tangkerang Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif observasional dengan rancangan cross sectional, dengan jumlah sampel 40 responden. Analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Spearman Rank yang menghasilkan koefisien korelasi (r). Hasil penelitian yaitu terdapat hubungan frekuensi melihat peringatan merokok dengan frekuensi merokok pada buruh FSPTI-KSPSI Tangkerang Kota Pekanbaru (p-value = 0,000; r = -0,724). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara frekuensi melihat peringatan merokok dengan frekuensi merokok pada buruh FSPTI-KSPSI Tangkerang Kota Pekanbaru, di mana arah korelasi negatif dan kekuatan korelasi kuat.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG METODE KONTRASEPSI DENGAN SIKAP TERHADAP PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI WANITA Lasiah Susanti; Vanny Nurdelima Habsi
Collaborative Medical Journal Vol 3 No 3 (2020): September
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/cmj.v3i3.1435

Abstract

Keluarga Berencana (KB) merupakan program pertama yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai salah satu metode untuk menekan pertumbuhan penduduk di Indonesia sejak tahun 1970. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membentuk program pembangunan berkelanjutan yaitu Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang setara dengan program tingkat internasional Sustainable Development Goals (SDGs). Peserta KB aktif Provinsi Riau dari tahun 2017-2018 selalu berada pada urutan ke-8 terendah dari 34 provinsi di Indonesia dengan metode terbanyak berupa non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (non-MKJP). Salah satu penyebabnya yaitu rendahnya pengetahuan masyarakat terkait dengan metode kontrasepsi. Pengetahuan dan sikap merupakan landasan dalam membentuk suatu perilaku yang sesuai kondisi bagi akseptor kontrasepsi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan tentang metode kontrasepsi dengan sikap tentang pemilihan metode kontrasepsi pada akseptor kontrasepsi wanita di Puskesmas wilayah Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain studi observasional analitik, dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 12 Puskesmas di Kota Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified random sampling dengan besar sampel 400 orang dan diuji secara statistik menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil analisis korelasi Spearman’s rho menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap (pvalue= 0,027) dengan nilai koefisien korelasi 0,097.
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG KONTRASEPSI PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI WANITA DI PUSKESMAS WILAYAH KOTA PEKANBARUINDONESIA Lasiah Susanti; Ratih Ayuningtiyas; Sonia Mutiara Fadilah
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4 No 3 (2021): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.143 KB)

Abstract

Pengguna Keluarga Berencana(KB) ditahun 2018 tercatat meningkat dibanding tahun 2017, namun Provinsi Riau masih menjadi provinsi kedelapandengan cakupan pengguna aktif yang rendah yaitu 52,28% dari totalPasangan Usia Subur (PUS) pada tahun 2018. Cara penggunaan kontrasepsi yang umum digunakan di Indonesia, yaitu metode kontrasepsi dengan cara modern seperti sterilisasi, pil, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), suntik, implan, kondom, dan Metode Amenorea Laktasi(MAL), sedangkan metode kontrasepsi dengan cara tradisional,yaitu seperti pantangberkala dan senggama terputus.Metode kontrasepsi modern jangka pendek seperti pil dan suntik menjadi pilihan yang dominan digunakan dibandingkan dengan metode kontrasepsi modern jangka panjang sepertiAKDRdan Implan. Salah satu penyebabitudikarenakan masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kontrasepsi dan keterbatasan jumlah tenaga kesehatan serta sarana kesehatan yang ada.Penelitian ini bertujuanmengetahui gambaran pengetahuan tentang metode kontrasepsi pada akseptor kontrasepsi wanita di Puskesmas wilayah Kota Pekanbaru. Penelitian menggunakandesain studi deskriptif observasional, dengan rancangan cross sectional, dilakukan pada 12 Puskesmas di Kota Pekanbaru.Pengambilan sampel dilakukan dengan teknikstratified random samplingdengan besar sampel 400 orang.Hasildari 400 respondendidapatkan 392responden(98%) memiliki pengetahuan kategori kurang, 8 responden (2%) memiliki pengetahuan kategori cukup, tidak ada responden yang memiliki pengetahuan kategori baik tentang kontrasepsi.Hampir seluruh responden memiliki tingkat pengetahuan kategori kurang tentang 11 metode kontrasepsi. DOI : 10.35990/mk.v4n3.p230-242
HUBUNGAN SIKAP TENTANG METODE KONTRASEPSI DENGAN PERILAKU PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI WANITA Lasiah Susanti; Echa Putri Ayu Rimadhona MZ
Collaborative Medical Journal Vol 6 No 1 (2023): Januari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menekan tingginya angka kelahiran anak dan angka kematian ibu. Program ini sudah dilaksanakan di Indonesia sejak 29 Juni 1970 beserta pembentukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Provinsi Riau termasuk pengguna KB aktif terendah ke-8 diantara 34 provinsi yang ada di Indonesia. Dari berbagai metode kontrasepsi yang ada, penggunaan non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non-MKJP) yaitu suntikan dan pil merupakan metode kontrasepsi yang banyak digunakan di Indonesia terutama Pekanbaru. Angka penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Indonesia terutama Kota Pekanbaru masih lebih rendah dibandingkan dengan non-MKJP. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kelebihan dari metode MKJP, sehingga menyebabkan seseorang tidak dapat menentukan sikap maupun perilakunya dalam pemilihan kontrasepsi yang harus digunakan. Untuk mengetahui Hubungan Sikap Tentang Metode Kontrasepsi dengan Perilaku Pemilihan Metode Kontrasepsi pada Akseptor Kontrasepsi Wanita Di Puskesmas Wilayah Kota Pekanbaru. Penelitian dilakukan dengan metode analitik observasional, dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 12 Puskesmas di kota Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified random sampling dengan besar sampel 400 responden. Hasil di uji secara statistik menggunakan uji korelasi pearson. Ditemukan adanya hubungan (p-value = 0,000) dan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p-value < 0,05) antara sikap tentang metode kontrasepsi dengan perilaku pemilihan metode kontrasepsi pada akseptor kontrasepsi wanita di Puskesmas wilayah Kota Pekanbaru.
PERBEDAAN PERILAKU PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI BERDASARKAN AKTIVITAS KONSELING PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI WANITA DI KOTA PEKANBARU Lasiah Susanti; Rischa Miyananda
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2023): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Calon akseptor Keluarga Berencana (KB) tidak tahu atau belum mengetahui jenis-jenis alat kontrasepsi sehingga mereka memilih alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh akseptor KB lainnya, padahal metode atau alat kontrasepsi yang digunakan tidak selalu cocok bagi semua orang karena kondisi tubuh setiap individu selalu berbeda. Guna mengatasi permasalahan tersebut, setiap calon akseptor KB perlu diberi konseling sebelum memutuskan pemilihan metode kontrasepsi. Dengan melakukan konseling berarti petugas membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku pemilihan metode kontrasepsi berdasarkan aktivitas konseling pada akseptor kontrasepsi wanita di Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain studi analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di 12 Puskesmas di Kota Pekanbaru secara stratified random sampling dengan besar sampel 400 orang dan diuji secara statistik menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (Nilai p= 0,003) antara perilaku pemilihan metode kontrasepsi pada akseptor KB yang melakukan konseling dengan yang tidak melakukan konseling. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan perilaku pemilihan metode kontrasepsi berdasarkan aktivitas konseling pada akseptor kontrasepsi wanita di Kota Pekanbaru. Kata kunci : konseling, perilaku, pemilihan kontrasepsi DOI : 10.35990/mk.v6n1.p67-78
EDUKASI PERANAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN DI SMK ABDURRAB MENGHADAPI ERA SOCIETY 5.0 Elvitaria Luluk Luluk; Diki Arisandi; Seri Hartati; Liza Trisnawati; Lasiah Susanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 6 No 3 (2023): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jpm.v6i3.3352

Abstract

SMK Abdurrab merupakan sekolah menengah kejuruan yang berada di kota Pekanbaru. Sekolah ini sudah berdiri sejak tahun 1994, SMK Abdurrab telah banyak menerima penghargaan baik provinsi maupun nasional. Sebagai sekolah menengah kejuruan kesehatan sangat membutuhkan bantuan terkait teknologi agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan mampu beradaptasi pada era Society 5.0. Peranan teknologi dalam pembelajaran tidak dapat dipugkiri menjadi salah satu tools yang dapat membantu sekolah untuk dapat mengatasi permasalahan masa depan. Untuk mempersiapkan SDM yang unggul dan mampu beradaptasi di era society 5.0 ini, maka guru perlu diberikan edukasi bagaimana menyusun dan memodifikasi media pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Dalam edukasi ini nantinya guru -guru akan diberikan pemaparan bahwa teknologi apa saja yang dapat digunakan untuk membantu pengajaran di SMK Abdurrab dengan harapan SMK Abduurrab siap menghadapi tantangan di era society 5.0. Kemudian Guru dapat membuat media pembelajaran sesuai teknologi pembelajaran yang tepat dengan era society 5. Setelah dilakukan kegiatan Pengadian Masyarakat ini, Guru-guru SMK Abdurrab dapat mengimplentasikanya dalam bentuk menerapkan penggunaan teknologi pada media pembelajaran sehingga sehingga tercipta proses belajar mengajar yang aktraktif, menarik, menyenangkan di kelas.
PEMODELAN ADDIE DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM 13 PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS TINGKAT SEKOLAH DASAR BERBASIS ANDROID Luluk Elvitaria Elvitaria; Debi Setiawan; Lasiah Susanti; Syafrizal Syafrizal
Rabit : Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab Vol 8 No 2 (2023): Juli
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/rabit.v8i2.3351

Abstract

The proliferation of science and technology that is so rapid today supports and makes it easier for all the activities in various areas of human life, one of them being education. The K–13 curriculum requires schooling. The excess K–13 is to require students to be more independent, creative, and innovative, emphasizing character education. And the judgment process is made up of all the aspects of attitude, activity, skill, and knowledge. English is essential to study and be understood by the students because of the challenge of global development, and one of its supporting tools is mastery of English as a communication medium in the global and international world. Purpose: This study made it easier for students to tackle mainly the English learning process pronunciation in the form of interactive systems by applying speech and voice technologies recognition. Data collection from library studies, interviews, and observatories Methods of quantitative analysis are used in this research process for testing. Testing systems using black box testing with a successful walk and user acceptance test (UAT) and getting an average of 85% of student responses The results of this study prove that interactive system applications generate 86% and 84% of the result of media appropriations and material content, respectively, that are perfectly feasible in the learning process.