Mester Chinatown Area in Pasar Lama Street is part of a commercial area in Jatinegara. The area is full of history and Chinese culture yet has started to be forgotten. The vitality in the area starts to degrade, with several old, abandoned buildings and the disappearance of Chinatown characteristics. Urban acupuncture approach is used to find problematic spots in the 3 km radius. The chosen spot is located in the Pasar Lama Jatinegara area because of its potential, with vihara as a focal point and government plan to create open green space in the area. Then, urban acupuncture is used to identify essential intervention spots in the area. This study uses qualitative method to gather information on-field and understand the problems in the research area. To formulate the revitalization concept, this study refers to the symbiosis architecture approach, which attempts to interconnect two poles of yin and yang as a fundamental concept in Chinese culture. The final design is in the form of a cultural hub building as an attractor spot. It aims to revitalize the culture and the collective memory while also enlivening the activities in the area. Symbiosis architecture is realized through sacred space, intermediate space, and synergized yin-yang symbolism about nature (heaven/sky) and culture (earth), becoming a linkage and an attractor spot for the surrounding population. Keywords: Chinatown; Linkage; Revitalization; Symbiosis Architecture; Urban Acupuncture Abstrak Lingkungan Pecinan Mester di Jalan Pasar Lama merupakan bagian dari Jatinegara yang dikenal sebagai kawasan perdagangan. Lingkungan ini sarat dengan sejarah dan budaya yang sekarang sudah mulai dilupakan. Vitalitas dalam lingkungan mulai menurun, dengan banyaknya bangunan-bangunan tua yang tidak terawat dan hilangnya komponen ciri Pecinan. Pendekatan urban acupuncture diterapkan untuk mengidentifikasi titik bermasalah dalam radius 3 km. Titik yang terpilih terletak di area Pasar Lama Jatinegara yang memiliki potensi dengan adanya vihara sebagai titik penting dan terdapat rencana kota untuk menambahkan ruang terbuka hijau dalam lingkungan. Urban acupuncture kemudian digunakan untuk menentukan titik intervensi yang diperlukan dalam lingkungan. Studi ini menggunakan metode kualitatif dalam menggali informasi di lapangan untuk memahami permasalahan di lokasi penelitian. Dalam menyusun konsep revitalisasi, studi ini mengacu pada pendekatan arsitektur simbiosis, yang berusaha menjalin dua kutub yin dan yang, sebagai konsep mendasar dalam kebudayaan China. Hasil perancangan yaitu suatu titik atraktor berupa bangunan publik yang berfungsi sebagai sentra kebudayaan pecinan yang bertujuan untuk merevitalisasi budaya dan memori kolektif serta menghidupkan aktivitas dalam lingkungan. Arsitektur simbiosis digunakan dengan aplikasi konsep ruang suci dan ruang antara dan simbolisasi yin-yang akan alam (langit) dan kebudayaan (bumi) sehingga dapat bersinergi dan menjadi suatu titik atraktor sekaligus area penghubung bagi penduduk sekitarnya.
Copyrights © 2022