Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)
Vol. 4 No. 2 (2022): OKTOBER

PROSES PENGOLAHAN HASIL LAUT DI KAMAL MUARA: DIVERSIFIKASI OLAHAN IKAN, KULINER, DAN REKREASI

Richard Jaya Saputra (Program Studi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara)
Samsu Hendra Siwi (Program Studi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara)



Article Info

Publish Date
23 Jan 2023

Abstract

Kamal Muara is a coastal area of North Jakarta known for it’s busy harbor in 1960. At Kamal Muara, fishing boats land around the river, which empties into the north coast, forming a fishing village known for it’s Bugis solid culture. However, as the coastal areas of North Jakarta develop, the port of Kamal Muara and Kampung Nelayan has stagnated due to competition with neighboring ports such as Muara Angke and the negative impact of the development of Reclamation Island on the fishers' economy. Now the Fisherman's Village has developed into Rainbow Village along with the development of Kamal Muara into a tourist destination. Seeing the stagnation of the Kamal Muara area, a small-scale intervention using the urban acupuncture method is needed. This method analyzes regional factors and determines strategic steps to renew and rehabilitate the area. By utilizing the potential of Kamal Muara in the form of diversity in fishing catches and strategic locations on the transit route to the Thousand Islands, a marine product processing plant will be developed with the main function as a fish processing workshop and seafood restaurant. This location's development aims to improve the economy by providing employment opportunities, facilitating and diversifying local fish processing businesses, and providing recreational and culinary facilities that support the development of Kamal Muara as a tourist area. This design will be a step in reviving the Kamal Muara area. Keywords: Diversify; Culinary; Fish Processing; Recreation; Urban Acupuncture Abstrak Kamal Muara merupakan daerah pesisir Jakarta Utara yang dikenal dengan pelabuhan yang cukup ramai pada tahun 1960. Di pelabuhan Kamal Muara perahu-perahu nelayan mendarat di sekitar kali yang bermuara di pantai utara, membentuk perkampungan nelayan yang dikenal dengan budaya Bugis yang kental. Namun seiring berkembangnya daerah pesisir Jakarta Utara, daerah pelabuhan Kamal Muara dan Kampung Nelayan mengalami stagnasi, dikarenakan kompetisi dengan pelabuhan sekitar seperti Muara Angke dan dampak negatif pengembangan Pulau Reklamasi terhadap perekonomian nelayan. Kini Kampung Nelayan telah berkembang menjadi Kampung Pelangi seiring dengan perkembangan daerah Kamal Muara menjadi daerah wisata. Melihat stagnasi kawasan Kamal Muara, maka diperlukan intervensi skala kecil dengan metode akupunktur perkotaan. Metode ini dilaksanakan dengan menganalisa faktor kawasan dan menentukan langkah-langkah strategis yang akan memperbaharui dan merehabilitasi kawasan. Dengan memanfaatkan potensi kawasan berupa keberagaman tangkapan nelayan serta lokasi strategis pada jalur transit pengunjung menuju Kepulauan Seribu, maka akan dikembangkan lokasi pengolahan hasil laut dengan fungsi utama sebagai workshop pengolahan ikan dan restoran laut. Pengembangan lokasi ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menyediakan lapangan kerja, memfasilitasi dan melakukan diversifikasi usaha pengolahan ikan setempat serta menyediakan fasilitas rekreasi dan kuliner yang mendukung perkembangan Kamal Muara sebagai daerah wisata. Perancangan ini menjadi langkah dalam menghidupkan kembali kawasan Kamal Muara.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

jstupa

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Engineering Social Sciences

Description

Jurnal STUPA merupakan Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara sebagai wadah publikasi artikel ilmiah dengan tema: Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur ...