Penggunaan plastik di Thailand akibat meningkatnya urbanisasi juga telah mendorong tingkat konsumsi masyarakat dan membawa negara tersebut pada kondisi darurat sampah plastik. Meningkatnya jumlah polusi plastik di Thailand dari tahun ke tahun belum direspon dengan strategi kebijakan yang tepat dari Pemerintah setempat sehingga mendorong Greenpeace untuk berperan sebagai securitizing actor untuk mengangkat isu tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data kualitatif melalui wawancara dan studi literatur yang berkaitan dengan isu polusi plastik di Thailand. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi awal oleh Greenpeace di Thailand menyebutkan bahwa polusi plastik masuk dalam kategori isu disruption of ecosystem sebagai ancaman keamanan (existential threat). Dalam hal ini, laut beserta ekosistem di dalamnya merupakan pihak terancam yang harus dilindungi atau yang disebut sebagai referent object. Melalui kegiatan kampanye anti plastik yang telah dilakukan, selain sebagai securitizing actor, Greenpeace juga berperan sebagai inisiator pertama kampanye anti plastik di Thailand yang secara khusus menekankan pada perlunya tanggung jawab individu, pemerintah dan korporasi besar, khususnya industri plastik/kemasan, untuk melakukan perubahan dalam mengatasi permasalahan polusi plastik tersebut.
Copyrights © 2023