Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna filosofis busana pengantin wanita tradisional suku Rejang di Kabupaten Kepahiang. Menggunakan metode penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, obeservasi dan dokumentasi. Informan penelitian yaitu ketua adat suku Rejang, induk inang dan budayawan. Teknik analisis data dengan reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ditemukan bahwa, 1) Baju kurung tabur (kurung nyawe) bermakna keindahan; 2) Kain songket bermakna kebijaksanaan; 3) Sunting beringin bermakna beratnya beban yang akan ditangggung wanita saat menjadi istri dan ibu; 4) Motif mato ponoi bermakna harapan berhasil dalam kehidupan; 5) Tusuk burung-burung bermakna seorang wanita sudah mendapatkan tempat kehidupan; 6) Pita-pita bermakna kemakmuran; 7) Kalung bandoak bermakna kehidupan berumah tangga perlu adanya uang; 8) Ke’is (keris) bermakna senjata dalam menjaga diri; 9) Selop bermakna wanita harus menjaga serta merahasiakan kehidupan berumah tangganya.
Copyrights © 2023