Penelitian ini menganalisis pola rekrutmen calon anggota legislatif Partai Keadilan Sejahtera Kota Tangerang Selatan pada pemilu 2019. Metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan studi pustaka (library research). Temuan penelitian, PKS partai politik lahir dari gerakan Islam bernama Tarbiyah, masuk dalam kategori partai kader, memiliki basis jejaring sel (usrah). Seluruh kader harus melewati enam jenjang pengkaderan sehingga memiliki kecakapan khusus berdakwah (takhassus). Proses penjaringan caleg PKS dilakukan tertutup melalui penugasan (assignment). Caleg yang diusung adalah kader yang ditugaskan oleh struktur partai untuk berjuang terpilih sebagai anggota legislatif. Proses rekruitmen caleg PKS tidak mengacu pada popularitas dan elektabilitas seorang tokoh, adakalanya seseorang yang tidak terkenal dan mempunyai keterbatasan secara finansial, PKS mempunyai pertimbangan tersendiri untuk memilih. Model kaderisasi /rekruitmen politik PKS ini yang berbeda dengan partai politik lain, yang dilakukan secara terbuka. Kader yang terpilih sebagai caleg telah melewati penilaian berjenjang, dipilih mengacu amanah kader, orientasinya adalah pengabdian, sehingga didapati relevansi model rekrutmen PKS Tangsel yang berdasar assignment dalam menghasilkan anggota dewan berkualitas. Peningkatan perolehan suara PKS dalam Pemilu 2019 merupakan hasil pola rekrutmen PKS Kota Tangsel, sehingga mendorong peningkatan perolehan suara partai, diperkuat oleh dinamika politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 serta politik di tingkat pusat (nasional), sehingga PKS mendapat keuntungan karena suara masyarakat Kota Tangerang Selatan beralih memilih PKS.
Copyrights © 2023