Anemia gizi besi merupakan salah satu dari beberapa masalah gizi di Indonesia yang mana banyak terjadi pada kelompok remaja putri. Remaja putri rentan terhadap masalah anemia gizi besi karena mengalami menstruasi tiap bulannya sehingga kehilangan cadangan zat besi dalam tubuhnya, selain itu perilaku diet yang tidak seimbang yang marak dilakukan oleh remaja putri juga dapat menyebabkan kecukupan zat besi pada remaja putri tidak tercukupi dengan baik (Kemenkes RI, 2018). Data Riskesdas 2018  didapati prevalensi kejadian anemia pada penduduk Indonesia usia 5-14 tahun sebesar 26.8%, dan pada perempuan sebesar 27.2% (Kemenkes RI, 2019). Pengetahuan remaja putri yang rendah akan anemia gizi besi menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya anemia gizi besi pada remaja, yang mana pengetahuan berpengaruh terhadap kesadaran seseorang dalam berperilaku Penelitian ini dilakukan pada Juni – Oktober 2021 dengan tujuan mengetahui gambaran pengetahuan anemia gizi besi pada remaja putri di SMP Negeri 1 Polewali. Populasi dalam penelitian sebanyak 338 remaja putri di SMP Negeri 1 Polewali dengan sampel sebanyak 187 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat yang mana didapati bahwa pada pertanyaan mengenai definisi anemia gizi besi hampir semua responden telah tahu yaitu dengan persentase sebesar 90.9%, pertanyaan mengenai tanda dan gejala sebesar 88.2% responden telah tahu, begitupula pada pertanyaan mengenai penyebab dan dampak anemia gizi sebagian besar responden telah tahu dimana masing-masing sebesar 87.2% dan 74.9%. Pada kelompok pertanyaan mengenai pencegahan anemia gizi besi, sebagian besar responden telah tahu, namun pada pertanyaan pencegahan mengenai pengelompokan sumber zat besi dari bahan hewani dan nabati sebanyak 51.9% responden tidak tahu.Kata Kunci : Pengetahuan, Anemia Gizi Besi, Remaja Putri
Copyrights © 2022