Pembinaan hadrah atau seni musik tradisional berbasis rebana dan pujian kepada Nabi Muhammad (salawat), memerlukan manajemen pengelolaan yang berkesinambungan. Ketika arena inidijadikan sebagai ruang pengabdian masyarakat dalam kerangka Tridharma Perguruan Tinggi, makapendekatan persuasi sangat direkomendasikan. Pendekatan ini, dalam kasus pembinaan hadrah MasjidBaiturachim, Patangpuluhan, Kota Yogyakarta, berprinsip bahwa pembentukan kelompok hadrahmemerlukan waktu yang panjang, dari rencana membuat kelompok atau grup, kebutuhan perangkat musik,sistem latihan, personil anggota dan pelatih, sampai serta mengelola organisasi. Pola pendekatan gradualyang dirancang untuk kepentingan jangka panjang. Meskipun terdapat kelemahan dalam bentukketerbatasan finansial untuk pembiayaan organisasi, pendekatan persuasi yang mengutamakan diskusisecara informal dan dialogis, serta manajemen organisasi yang transparan, grup hadrah ini bisa eksis danmapan secara organisai.
Copyrights © 2022