Penyuluhan perioperatif merupakan salah satu cara untuk mengatasi kecemasan pra operatif. Hal ini sangat penting dalam membantu pasien mengatasi kecemasannya sehingga perlu adanya pelayanan keperawatan yang berkualitas, ini akan membantu mengurangi rasa takut akibat ketidaktahuan pasien. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian informasi prabedah terhadap kecemasan pasien prabedah terencana di ruang bedah RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien prabedah terencana yang dirawat di ruang bedah RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dengan jumlah sampel berdasarkan rumus Issac dan Michael sebanyak 53 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner untuk data kecemasan dengan menggunakan State Anxiety Inventory yang berjumlah 20 item pertanyaan. Tingkat kecemasan pada pasien prabedah terencana sebelum diberikan informasi prabedah sebagian besar memiliki tingkat cemas berat sebanyak 28 orang (52,8%), tingkat kecemasan pasien prabedah terencana sesudah diberikan informasi prabedah sebagian besar memiliki tingkat cemas ringan sebanyak 26 pasien (49,1%), hasil uji Wilcoxon didapatkan p value 0,00 dimana p values <0,05 maka Ho diterima.artinya ada perbedaan antara tingkat kecemasan pasien pra bedah terencana sebelum dan sesudah diberikan pemberian informasi pra bedah. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian informasi prabedah terhadap kecemasan pasien prabedah terencana di ruang bedah RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi. Saran perawat harus mempunyai teknik yang baik dalam hal pemberian informasi kepada pasien, oleh karena itu update ilmu dan latihan-latihan dalam teknik pemberian informasi.
Copyrights © 2022