Dilihat dari dampak negatif yang diakibatkan oleh pemakaian zat warna sintetis (buatan), perlu adanya peningkatan untuk menggunakan zat warna alami yang tidak beracun dan ramah lingkungan untuk pewarnaan tekstil. Penelitian ini membahas tentang pembuatan ekstraksi pewarna alam yang dilakukan di Rumah Batik Tarancak, Kota Solok. Deskriptif kualitatif sebagai metode penelitian dengan data primer dan sekunder. Observasi, wawancara dengan informan yaitu pengrajin dan pemilik rumah batik serta dokumentasi sebagai sumber pengumpulan data. Dilanjutkan dengan mereduksi data, penyajian dan membuat kesimpulan sebagai teknik analisis data. Hasil penelitian berupa resep ekstraksi warna alam yang dilakukan di Rumah Batik Tarancak yaitu menggunakan vlot 1:5 untuk pembuatan ekstrak dengan teknik perebusan dan vlot 1:2 untuk pembuatan ekstrak dengan teknik fermentasi. Penulis meneliti pembuatan ekstrak warna dari 6 jenis bahan alam yaitu daun sikaduduak, kleresede, afrika, tumbuhan putri malu, kulit bawang merah dan kulit alpukat.
Copyrights © 2023