Konstruksi peran perempuan pada tahun 1920 menarik untuk diteliti. Keberadaan perempuan pada tahun 1920 tidak dapat dipisahkan dari tradisi pingitan dan keterbatasan perempuan dalam mendapatkan pendidikan. Peran perempuan tidak dapat dilepaskan dari peran domestik dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menjahit, memasak, mencuci, mengasuh anak, patuh pada orang tua, menikah karena keterpaksaan serta menjadi istri yang tidak patuh pada suami karena menikah dengan orang yang tidak dicintainaya.sementara itu peran perempuan dalam dunia publik tampak dalam peran perempuan dalam pendidikan dan peran perempuan dalam organisasi. Hal tersebut tergambar dalam novel-novel Indonesia periode 1920-an yang meliputi novel Sitti Nurbaya karya Marah Rusli, Azab dan Senggsara karya Merari Siregar, Kehilangan Mestika karya Hamidah, dan Manusia Bebas karya Suwarsih Djojopuspito.
Copyrights © 2017