Kelapa merupakan tanaman yang mulai dari akar sampai buahnya dapat di manfaatkan, salah satu bagian dari buah kelapa yang jarang di manfaatkan bahkan slalu menjadi limbah yaitu tempurung kelapa. Limbah tempurung kelapa dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar terbaru yaitu dijadikan arang dalam pembuatan briket dengan campuran perekat dan bahan kimia yang dijadikan oksidator yaitu KMnO4. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh presentase perekat dengan penambahan maupun tanpa oksidator KMnO4 pada kualitas kadar air, kadar abu, nilai kalor, waktu nyala api dan laju pembakaran briket tempurung kelapa. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pirolisis yaitu pembakaran tanpa adanya udara didalamnya. Proses pembuatan briket tempurung kelapa terdiri dari beberapa tahapan, meliputi 1) pembuatan arang dari tempurung kelapa, 2) pengeringan, 3) pembuatan pasta perekat dan larutan KMnO4 dengan variasi 5, 10, 15, 20, 25 gram dan variasi massa arang tempurung kelapa 95, 90, 85, 80, 75 gram. Beberapa uji yang dilakukan untuk menentukan kualitas briket yaitu kadar air, kadar abu, nilai kalor, waktu nyala api dan laju pembakaran briket tempurung kelapa. Hasil penelitian yaitu briket dengan variasi 95:5 gram merupakan perbandingan optimum antara perekat menggunakan KMnO4 dengan perbandingan tanpa oksidator KMnO4. Penambahan KMnO4 sangat berpengaruh pada lima uji briket tempurung kelapa yang telah dilakukan yaitu semakin banyak massa KMnO4 maka kadar air berkurang, kadar abu meningkat, waktu nyala semakin cepat, dan laju pembakaran lebih cepat
Copyrights © 2022