Banyak manajer perusahaan garmen mengeluh rendahnya kemampuan lulusan SMK dalam mengembangkan pola digital. Berdasarkan data Bursa Kerja Khusus (BKK) menunjukkan bahwa kemampuan mengembangkan pola hanya sebesar 0,5%. Hal ini terjadi karena keterampilan membuat pola secara digital belum dipelajari di sekolah. Desain pembelajaran dengan pendekatan konstruktif yang selama ini diterapkan diduga menjadi penyebab lemahnya keterampilan lulusan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat efektivitas pengembangan model pembelajaran berbasis Computer Aided Desaign (CAD) di SMK. Jenis penelitian ini adalah research is development (R&D) dan mengadopsi model pengembangan ADDIE. Subjek uji adalah siswa SMK Jurusan Tata Busana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis CAD dalam pembuatan pola di SMK jurusan Tata Busana terbukti lebih efektif dari pada pembuatan pola secara konstruktif. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa, waktu pembuatan pola lebih cepat, dan keaktifan siswa dalam belajar meningkat
Copyrights © 2023