Routing protocol PEGASIS pada dasarnya menggunakan algoritma greedy untuk komunikasinya, namun membuat struktur rantai yang panjang sehingga dapat menyebabkan penundaan transmisi yang besar. Maka penelitian ini bertujuan untuk memprbaiki kinerja PEGASIS dengan menggunakan algoritma Simulated Annealing yang diimplementasikan pada base stationya untuk memililh chain leader dan untuk membentuk jalur rantai. Metode penelitian ini yaitu dengan mensimulasikan PEGASIS dengan simulated annealing pada NS2 menggunakan dua jenis skenario yaitu perubahan luas area sebesar 100 x 100 m2, 200 x 200 m2, 300 x 300 m2, dan 400 x 400 m2 dan jumlah node yaitu 60, 80, 100, dan 120 node terhadap jumlah energi yang sama. Hasil penelitian diperoleh bahwa antara skenario perubahan jumlah node dan luas area, skenario yang paling baik untuk konsumsi energi terdapat pada skenario perubahan jumlah node dengan jumlah node sebanyak 60 besar konsumsi energinya sebesar 0.144% namun memiliki waktu delay yang cukup tinggi yaitu 0.000148952 s. Sama halnya untuk kondisi terbaik untuk delay yaitu terdapat pada perubahan jumlah node dengan jumlah node 120 node pada luas area 100 x 100 m2 dengan waktu delay 0.000148461 s namun memiliki jumlah konsumsi energi yang besar yaitu 0.288%.
Copyrights © 2022