Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

METODE GUIDED DISCOVERY DENGAN PENILAIAN KINERJA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIK MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK TRI ARIF WIHARSO; HELFY SUSLAWATI
Biormatika : Jurnal ilmiah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Vol. 4 No. 02 (2018): BIORMATIKA
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.009 KB)

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh hasil mengenai peningkatan prestasi belajar matematik mahasiswa melalui metode guided discovery learning dengan penilaian kinerja. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk quasi eksperimen dengan membandingkan prestasi belajar mahasiswa yang memperoleh pembelajaran melalui metode metode guided discovery learning dengan penilaian kinerja dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional tanpa penilaian kinerja. Desain penelitian menggunakan desain kelompok kontrol pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Garut tahun pelajaran 2017/2018 dengan sampel penelitiannya adalah mahasiswa semester II yang berasal dari dua kelas. Satu kelas mendapat pembelajaran dengan metode guided discovery learning serta penilaian kinerja (kelas eksperimen) dan satu kelas mendapat pembelajaran konvensional tanpa peilaian kinerja (kelas kontrol). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes matematik, serta skala sikap mahasiswa. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji t. Dari penelitian ini, diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Peningkatan prestasi belajar matematik mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode guided discovery learning dengan penilaian kinerja lebih baik dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional tanpa penilaian kinerja. 2) Mahasiswa memberikan respon yang positif terhadap metode guided discovery learning. 3)Mahasiswa memberikan respon yang positif terhadap penilaian kinerja.
Analisis Perbandingan Performa serta Efisiensi Energi Routing Protocol Data Centric SPIN dengan Directed Diffusion Wireless Sensor Network Taufik Rachman; Akhmad Fauzi Ikhsan; Tri Arif Wiharso
Jurnal FUSE-Teknik Elektro Vol 2, No 2 (2022): Jurnal FUSE-Teknik Elektro
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.075 KB) | DOI: 10.52434/jft.v2i2.2304

Abstract

Wireless Sensor Network (WSN) merupakan suatu jaringan multi hop nirkabel yang terdiri dari beberapa node yang tersebar di suatu area yang mengatur dirinya sendiri. Dalam pengaplikasian WSN memiliki suatu masalah yang sering muncul yaitu tingkat konsumsi energi dan performanya. Dalam upaya memecahkan masalah tersebut, diperkenalkan routing protocol berbasis data centric yang bertujuan untuk meminimalisir penggunaan energi. Salah satu routing protocol berbasis data centric yaitu SPIN dan directed diffusion. Berdasarkan hal tersebut dilakukannya penelitian untuk mengetahui perbandingan performa dan penggunaan energi. Penelitian ini menggunakan metode simulasi jaringan dengan bantuan software Network Simulator 2 (NS 2) untuk mendapatkan hasil berupa parameter jaringan. Parameter yang dibandingkan yaitu throughput, end-to-end delay, packet delivery ratio, konsumsi energi dan node life time. Hasil penelitian didapatkan bahwa directed diffusion lebih baik dalam hal performa berdasarkan parameter throughput bernilai 1281,184 Kbps, end-to-end delay bernilai 65,8975 ms dan packet delivery ratio bernilai 100%. SPIN lebih unggul dalam hal efisiensi energi yang bernilai 28,91%.
Rancang Bangun Filtrasi Air Portabel Berbasis Arduino Uno Shaefan Afuan Ghofur; Helfy Susilawati; Tri Arif Wiharso
Jurnal FUSE-Teknik Elektro Vol 2, No 2 (2022): Jurnal FUSE-Teknik Elektro
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.822 KB) | DOI: 10.52434/jft.v2i2.2341

Abstract

Penyediaan air minum pada saat kondisi bencana alam sering kali tidak merata dan bahkan menjadi barang yang langka, sehingga terjadilah krisis air bersih/minum. Saat terjadi bencana serta keterbatasan sarana dan prasarana tidak berjalannya sumber air yang ada sehingga para korban hanya dapat menggunakan sumber air yang ada. Sumber air yang tersedia tidak diketahui bagaimana kualitasnya sehingga diperlukanlah sebuah alat filtrasi yang dapat digunakan pada saat bencana dimana alat filtrasi air tersebut harus dapat dibawa kamana-mana (mobile) mengingat pada saat bencana banyak yang membutuhkan dan kurangnya suplay listrik pada tempat bencana. Perhitungan korelasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat yang dibuat mendekati nilai 1 dengan alat ukur yang dijadikan sebagai acuan. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode prototype alat. Dilakukan perhitungan regresi dilakukan untuk mengkalibrasi sensor sehingga nilai yang dikeluarkan sama dengan alat ukur sebenarnya. Perhitungan akurasi dilakukan untuk mengetahui ketelitian alat yang dibuat dengan alat ukur sebenarnya.. Sensor TDS memiliki tingkat kestabilan sampai 1500 ppm, didapat akurasi sebesar 99.12% dengan nilai error rata rata 0.88% ,dan kolerasi 0.99. 2. Sensor pH memiliki keakurat akurasi sebesar 99.99% dengan nilai error 0.01% dan kolerasi 0.99. 3. Sensor LDR memiliki keakurat akurasi sebesar 98.42%dengan nilai error 1.58 %. Dan kolerasi 0.82. 4 Sensor Ultrasonik dapat mengatur nyala dan matinya pompa, apabila 5cm on dan 30 off.1. Pengembangan alat bisa menambahkan monitoring wireless atau online agar alat dapat bekerja secara efesien dan dapat di kontrol dengan jarak jauh.
Evaluasi Kinerja Routing Protocol PEGASIS Menggunakan NS-2 Awalia Paujiah; Akhmad Fauzi Ikhsan; Tri Arif Wiharso
Jurnal FUSE-Teknik Elektro Vol 2, No 2 (2022): Jurnal FUSE-Teknik Elektro
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.688 KB) | DOI: 10.52434/jft.v2i2.2344

Abstract

Routing protocol PEGASIS pada dasarnya menggunakan algoritma greedy untuk komunikasinya, namun membuat struktur rantai yang panjang sehingga dapat menyebabkan penundaan transmisi yang besar. Maka penelitian ini bertujuan untuk memprbaiki kinerja PEGASIS dengan menggunakan algoritma Simulated Annealing yang diimplementasikan pada base stationya untuk memililh chain leader dan untuk membentuk jalur rantai. Metode penelitian ini yaitu dengan mensimulasikan PEGASIS dengan simulated annealing pada NS2 menggunakan dua jenis skenario yaitu perubahan luas area sebesar 100 x 100 m2, 200 x 200 m2,  300 x 300 m2, dan 400 x 400 m2 dan jumlah node yaitu 60, 80, 100, dan 120 node terhadap jumlah energi yang sama. Hasil penelitian diperoleh bahwa antara skenario perubahan jumlah node dan luas area, skenario yang paling baik untuk konsumsi energi terdapat pada skenario perubahan jumlah node dengan jumlah node sebanyak 60 besar konsumsi energinya sebesar 0.144% namun memiliki waktu delay yang cukup tinggi yaitu 0.000148952 s. Sama halnya untuk kondisi terbaik untuk delay yaitu terdapat pada perubahan jumlah node dengan jumlah node 120 node pada luas area 100 x 100 m2 dengan waktu delay 0.000148461 s namun memiliki jumlah konsumsi energi yang besar yaitu 0.288%.
Perancangan Sistem Fiber to The Home (FTTH) dalam Pengimplementasian Triple Play Service di Perumahan Lovina Karangpawitan Garut Nurholis Majid; Bambang Sugiarto; Tri Arif Wiharso
Jurnal FUSE-Teknik Elektro Vol 2, No 2 (2022): Jurnal FUSE-Teknik Elektro
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.451 KB) | DOI: 10.52434/jft.v2i2.2346

Abstract

Fiber to The Home (FTTH) merupakan suatu format transmisi sinyal optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan fiber optik sebagai media penghantaran. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat baik di area perkotaan maupun pedesaan memicu untuk dilakukannya peningkatan layanan pelanggan serta di dorong oleh keinginan untuk mendapatkan layanan yang di kenal dengan istilah layanan Triple Play Service maka perancangan FTTH di area perkotaan maupun pedesaan perlu dilakukan secara masif. Adapun jenis penelitian ini bersifat kuantitatif dengan berlandaskan perhitungan serta data-data yang telah didapat penulis dari sumber-sumber yang relevan dan kredibel. Perancangan FTTH ini bertujuan untuk membuat suatu desain jaringan telekomunikasi optik di Perumahan Lovina Karangpawitan Garut yang memenuhi standar kelayakan yang telah ditentukan oleh Pt. Icon+ serta ITU-T sebagai badan standarisasi Internasional di bidang telekomunikasi. Berdasarkan hasil pengujian yang sudah dilakukan didapatkan hasil perhitungan power link budget yang mana analisa jaringan dilakukan dari perangkat sentral sampai ke pelanggan dengan jarak terjauh dan di hasilkan daya sebesar -15,675 dBm untuk uplink dan -15,864 untuk downlink. Hasil tersebut didapatkan dengan memanfaatkan tipe optik G.652D sedangkan untuk tipe optik G.655D didapatkan daya sebesar -15,222 dBm untuk uplink dan -15,336 dBm untuk downlink.
ANALISIS KINERJA SISTEM KOMUNIKASI OPTIK DALAM HUBUNGAN ANTAR BSC KE BTS UNTUK TELEKOMUNIKASI GENERASI KE-5 (5G) Lulu Robiatul Adawiah; Bambang Sugiarto; Tri Arif Wiharso
Jurnal FUSE-Teknik Elektro Vol 3, No 1 (2023): Jurnal FUSE-Teknik Elektro
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jft.v3i1.2745

Abstract

Perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi telah berkembang pesat diiringi oleh kebutuhan pengguna yang terus meningkat. Teknologi generasi kelima (5G) merupakan teknologi jaringan nirkabel yang menawarkan akses dengan data rate yang sangat tinggi dan bandwidth yang lebih besar. Untuk mendukung spesifikasi diatas tidak dapat terlepas dari sistem Backbone serat optik. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan nilai redaman, mempertahankan nilai daya terima, Bit Error Rate dan rise time budget yang dibutuhkan sesuai dengan sistem telekomunikasi 5G. Penelitian ini menggunakan metode power link budget dan rise time budget. Lokasi yang digunakan untuk penelitian ini sebanyak 3 lokasi berdasarkan trafik penggunaan seluler diantaranya HUT Garut – Samarang, HUT Garut – Malangbong dan HUT Garut – HCPT Leles . Berdasarkan hasil hitungan dan simulasi dalam menentukan nilai daya terima dan nilai rise time budget dikatakan layak karena tidak melebihi nilai sensitivas sebesar -24 dBm dan nilai maksimumnya yaitu 4501.03 ps, sedangkan untuk nilai BER pada lokasi kedua yaitu HUT Garut – Malangbong dikatakan  kurang bagus karena tidak lebih rendah dari standar optik yang digunakan yaitu sebesar 10-12.
Implementasi Intrusion Detection System (IDS) Menggunakan Snort Berbasis SMS Gateway Untuk Keamanan Jaringan Diki Rustandi; Iik Muhammad Malik Matin; Tri Arif Wiharso
Jurnal FUSE-Teknik Elektro Vol 3, No 1 (2023): Jurnal FUSE-Teknik Elektro
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jft.v3i1.2775

Abstract

Penggunaan jaringan berkembang pesat bahkan sampai di dunia pendidikan. Banyak sekolah yang memanfaatkan jaringan komputer untuk menunjang pembelajaran. Salah satunya SMK Tarbiyatul Aulad Cikajang. Jaringan yang terkoneksi ke internet akan mudah terkena serangan dari pihak yang tidak bertanggungjawab. Keamanan jaringan harus diutamakan untuk melindungi jaringan. Salah satu sistem keamanan yang dapat digunakan untuk melindungi jaringan adalah menerapkan Intrusion Detection System (IDS). Snort merupakan salahsatu IDS terbaik yang dapat digunakan secara gratis. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang akurat yaitu dengan melakukan studi literatur, observasi lapangan dan pengujian sistem. Pengujian dilakukan sebelum dan setelah sistem dibuat. Pengujian dilakukan menggunakan serangan jaringan berupa port scanning dan DDOS attacks. Hasil pengujian sebelum sistem dibuat serangan jaringan tidak terdeteksi oleh server. Sedangkan hasil pengujian setelah sistem dibuat, server mampu mendeteksi dan memblok serangan tersebut dan memberikan notifikasi berupa SMS kepada administrator. Hasil notifikasi SMS terdapat delay selama 2 detik dibandingkan dengan waktu apabila dilihat dari tampilan console.