Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Vol 3, No 1 (2019): JTS Teknologi Sipil

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR MINIPILE PASCA KERUNTUHAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PLAXIS V8.6

Nabilla Zahera (Universitas Mulawarman)
Masayu Widiastuti (Universitas Mulawarman)
Triana Sharly P Arifin (Universitas Mulawarman)



Article Info

Publish Date
31 Oct 2019

Abstract

Bandara merupakan prasarana penting dalam kegiatan transportasi di Indonesia, yang merupakan negara kepulauan. Transportasi udara menjadi faktor pendukung bagi perkembangan dalam segi ekonomi, sosial, budaya maupun pariswisata. Hal ini menyebabkan perlunya pembangunan seiring pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda. Bandar Udara APT Pranoto terletak di Kecamatan Sei Siring ( ± 15 km dari pusat kota Samarinda). Berdasarkan informasi lapangan dan kondisi setempat, lahan tersebut dimanfaatkan dan dilakukan galian yang dalam hingga mencapai 25 m yang menyebabkan kondisi tanah dasar kurang stabil. Selama pekerjaan, kegagalan lereng terjadi di awal tahun 2015 yang menyebabkan setengah dari material di area runway longsor.Untuk memperbaiki kegagalan yang terjadi, perlunya peninjauan ulang yang berlangsung dilapangan. Analisis faktor aman sebelum terjadi kelongsoran didapatkan hasil yang aman sedangkan secara aktual di lapangan mengalami kelongsoran. Sehingga perlu dilakukan kilas balik dengan melakukan analisa balik. Metode perbaikan tanah telah banyak dikembangkan sesuai dengan kondisinya. Salah satu perbaikannya dengan metode perkuatan tanah sebagai alternatif pemecahan masalah terhadap faktor aman yang rendah. Faktor aman yang rendah merupakan akibat yang ditimbulkan oleh tanah yang memiliki tahanan geser yang rendah. Metode perkuatan tanah bertujuan untuk menambah kekuatan tanah agar mampu mendukung beban yang bekerja diatasnya. Salah satu metode perkuatan tanah efektif untuk mengatasi kelongsoran adalah dengan menggunakan perkuatan tiang-tiang vertikal yang berperilaku seperti sistem cerucuk (minipile). Minipile memiliki kemampuan menghambat pergeseran tanah pada bidang longsornya. Metode yang digunakan untuk menganalisa adalah dengan menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan komputer menggunakan Plaxis. Pada Plaxis, kedalaman minipile diberi variasi kedalaman dari 6 m hingga 12 m.Berdasarkan hasil analisa SF pada program Plaxis, SF sama dengan 2 dimulai pada kedalaman 8 m dan kedalaman 9m pada tahun kesepuluh. Sedangkan pada tahun ketiga, kedalaman 10 m mendapatkan SF sebsar 2,01. Namun untuk tahun pertama setelah konstruksi, pada kedalaman minipile 11 m telah mencapai angka 2,03. Sehingga, hasil rekomendasi geometri jika SF yang diijinkan perusahaan sama dengan 2 yang efektif adalah pada kedalaman 11 m.Kata kunci: Analisis Balik, Faktor keamanan, Minipile, Plaxis

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

TS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Engineering

Description

Jurnal teknologi Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil. Jurnal ini diperuntukan khusus untuk pengembangan teknologi Sipil di Lingkungan Tropis juga ilmu yang relevan dengan Ilmu Teknik Sipil, seperti Transportasi, manajemen Konstruksi, Struktur dan Lingkungan Binaan pada ...