Tulisan ini mengkaji fenomena rendahnya elektabilitas perempuan di Daerah Pemilihan Banten III pada Pemilihan Umum Legislatif tahun 2019. Daerah ini memiliki karakter pemilih rasional dan ramah gender, namun karakter tersebut ternyata tidak memberi pengaruh terhadap elektabilitas perempuan untuk menjadi anggota parlemen. Kajian-kajian tentang elektabilitas perempuan umumnya menggunakan pendekatan supply-demand untuk menjelaskan elektabilitas perempuan untuk meraih posisi-posisi politik. Kami menemukan bahwa pendekatan ini saja tidak cukup untuk menjelaskan permasalahan yang kami angkat. Hal ini karena analisis suppy-demand hanya memotret kondisi obyektif yang, dalam analisis gender, terjadi di banyak tempat di seluruh dunia saat perempuan tidak selalu dalam posisi lemah. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, dan melibatkan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dengan calon legislatif perempuan, pengurus partai politik, pemilih di Dapil Banten III, dan akademisi, penelitian ini mengonfirmasi bahwa elektabilitas perempuan memang rendah karena diakibatkan oleh aspek supply dan demand yang tidak menguntungkan perempuan. Meski demikian, karakter pemilih dan faktor sosial demografi juga menentukan keterpilihan perempuan selama calon legislatif bisa memanfaatkan pendekatan yang lebih strategis.
Copyrights © 2023