Abstrak Organisasi Kesehatan Dunia / World Health Organization (WHO) resmi menyatakan bahwa virus corona yang sedang menyebar di seluruh penjuru dunia saat ini dapat diklasifikasikan sebagai pandemi global. Pandemi tersebut menimbulkan goncangan ekonomi yang mengarah pada resesi global karena kebijakan yang dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19. Namun dengan adanya penurunan pertumbuhan ekonomi tidak berdampak kepada penjualan di pasar saham. Untuk mengukur kinerja reksadana tersebut digunakan metode Sharpe Measure, Treynor Measure, dan Jensen Measure. Ketiga pengukuran kinerja tersebut mengasumsikan adanya hubungan linear antara pengembalian (return) portofolio dengan pengembalian dari beberapa indeks pasar. Metode Sharpe, Treynor dan Jensen dapat digunakan dalam pemilihan investasi dengan melihat kondisi pasar yang sedang berlangsung. Populasi penelitian yang digunakan adalah reksadana saham dari 4 manajer investasi terbaik tahun 2019-2020 yang tercatat di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang dihitung menggunakan teknik analisis kuantitatif. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan kinerja reksadana saham konvensional pada sebelum dan saat pandemi dari hasil nilai perhitungan metode sharpe dan treynor, namun pada hasil nilai perhitungan metode jensen ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja reksadana saham konvensional pada sebelum dan saat pandemi. Sedangkan pada reksadana saham syariah juga didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan kinerja reksadana saham syariah pada sebelum dan saat pandemi dari hasil nilai perhitungan metode sharpe dan treynor dan tidak terdapat perbedaan kinerja reksadana saham syariah pada sebelum dan saat pandemi. Kata kunci : Kinerja Reksa dana Saham Konvensional, Kinerja Reksa dana Saham Syariah, Sharpe, Treynor, Jensen
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022